Tiga Hal Ini Harus Disiapkan Saat Mau Nikah

BRNews-Setidaknya ada tiga hal yang harus dipersiapkan untuk menjalani pernikahan. Tiga hal ini untuk persiapan secara psikologis. Dosen Fakultas Psikologi UGM, Sutarimah Ampuni, menyampaikan hal itu saat menjadi Narsumber Bimbingan Perkawinan bagi Remaja Usia Nikah yang berlangsung di Aula Riptaloka Kankemenag Kulon Progo, Selasa (18/9) pagi.



“Ketiga hal tersebut meliputi: mempersiapkan diri sendiri/membangun kualitas diri, mengasah keterampilan untuk hidup bersama dengan mengaktifkan komunikasi dan keretampilan bekerjasama serta melakukan komunikasi sebelum nikah,” ungkap Sutarimah yang asli Kulon Progo ini.

Sutarimah mengingatkan remaja untuk tidak cepat-cepat memutuskan untuk menikah muda. Semua harus dipertimbangkan matang-matang.

“Jangan menikah, apalagi menikah muda kalau niatnya tidak lurus, hanya karena provokasi, tak mau belajar, tidak siap menghadapi ujian, berharap pasangan yang sempurna dan tak sabar terhadap kekurangan serta tak punya rencana hidup yang jelas,” tambahnya.

Sutarimah juga mengungkapkan resiko-resiko nikah muda. Secara biologis organ reprodukdi belum matang, sehingga rawan terhadap berbagai macam penyakit. Kematangan emosi secara psikologis juga belum matang, sehingga rentan terhadap KDRT dan perceraian.

“Secara ekonomi orang yang nikah muda tidak memiliki pekerjaan yang layak. Sedang secara sosial, karena pendidikan yang rendah menjadi sulit mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga timbul kemiskinan secara turun temurun,” tuturnya.

Sementara itu, Kasi Bimas Islam, Saeful Hadi berharap Bimbingan Perkawinan ini bisa memberikan bekal bagi remaja dalam memasuki gerbang perkawinan nantinya. “Remaja sebagai agen perubahan harus mendapatkan pemahaman yang benar agar lebih siap,” paparnya.

Sedangkan Kasi Pemberdayaan KUA Kanwil Kemenag DIY, Jauhar Mustofa mengingatkan agar ramaja Islam menjauhi zina termasuk pacaran. “Tidak ada pacaran yang Islami. Dalam Islam yang diperbolehkan adalah ta’aruf, khitbah lalu nikah,” ucapnya.

“Remaja sebelum memasuki jenjang pernikahan haruslah mengikuti bimbingan terlebih dahulu. Harapannya dengan memahami pengetahuan tentang pernikahan, semakin mudah dalam mengatasi permasalahan rumah tangga ketika kelak menikah,” tambah Jauhar.

“Setiap rumah tangga pasti punya masalah, tapi buktikan untuk tetap bersama hingga kakek nenek,” pungkasnya.

Peserta kegiatan sejumlah 30 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Ahmad Dahlan. (abi)

Subscribe to receive free email updates: