Kunjungi PT Diposin, Ketua MPR Dorong Bandara Kertajati Jadi Pusat Distribusi Logistik E-Commerce
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong Bandar Udara Internasional
Jawa Barat Kertajati difungsikan menjadi pusat distribusi logistik
e-commerce. Selain karena kapasitas bandaranya yang besar, mampu
menampung 1,5 juta ton kargo, akses bandara ini juga didukung dua
infrastruktur besar di Jawa Barat. Di antaranya Pelabuhan Patimban di
Subang, Jawa Barat, dan akses Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau
Cisumdawu yang akan menghubungkan Kota Bandung dan Kertajati.
"Sehingga
ada integrasi antara bandara, jalan tol, dan pelabuhan. Dengan demikian
mampu memangkas waktu pengiriman barang. Terlebih daerah di sekitar
Bandara Kertajati merupakan kawasan industri yang tersebar dari
Cikarang, Bekasi hingga Karawang dan kota-kota sekitarnya. Apalagi
daerah di sekitar Bandara Kertajati seperti Cirebon dan Indramayu
terkenal memiliki berbagai kerajinan yang bisa di ekspor," ujar Bamsoet
usai mengunjungi kantor perusahaan jasa titipan PT Dirgantara Pos
Intimoda (DIPOSIN), di Komplek Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Rabu
(11/11/20).
Baca juga: Jemaah Umrah Jawa Tengah Pilih Berangkat dari Bandara Kertajati
Jajaran
direksi DIPOSIN yang hadir antara lain CEO Rangga Dirgantara, Direktur
Utama Muhammad Martin, dan Direktur Keuangan Novita Chandra. Hadir pula
Kepala Bea Cukai Soekarno-Hatta Finari Manan.
Ketua
DPR RI ke-20 ini menilai, dengan mengoperasikan Bandara Kertajati
sebagai pusat logistik e-commerce, UMKM Indonesia bisa lebih mudah
mengekspor hasil produksinya. Karena adanya kecepatan dan kemudahan
dalam proses ekspor dan perizinan lainnya. Disisi lain, juga bisa
menghidupkan aktifitas di Bandara Kertajati agar tak sepi atau bahkan
mati suri seperti sekarang ini.
"Geliat
perdagangan online (e-commerce) sedang melanda kaum milenial. Hanya
dengan modal handphone dan berbagai perangkat teknologi informasi,
mereka bisa mendapatkan konsumen hingga ke berbagai belahan negara
dunia. Tugas pemerintah untuk membantu mereka memasarkan produknya
melalui kemudahan ekspedisi," tandas Bamsoet dalam keterangan tertulisnya.
Wakil
Ketua Umum KADIN Indonesia ini mengungkapkan, sejak diresmikan
operasinya pada 24 Mei 2018, jumlah penerbangan di Bandara Kertajati
masih jauh dari harapan. Padahal, Bandara Kertajati merupakan bandara
terbesar kedua di Indonesia setelah Soekarno Hatta. Sampai dengan akhir
2019 saja, tercatat rata-rata per harinya hanya ada 20 pergerakan
pesawat.
"Saat pandemi
Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020, operasional Bandara
Kertajati terus menurun. Bahkan pada April 2020 sempat berhenti
beroperasi lantaran tak ada penerbangan. Menjadikan Bandara Kertajati
sebagai pusat logistik e-commerce merupakan pilihan bijak dan solutif
agar pembangunan bandara ini tak sia-sia," pungkas Bamsoet. (rls|ulul|alfa).