Gandeng Baintelkam Polri, Kemenag DIY Tangkal Radikalisme

BRNews - Kepolisian Republik Indonesia melalui Satuan Tugas (Satgas) Quick Win Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY melakukan sejumlah upaya pencegahan radikalisme.


Salah satunya adalah menyelenggarakan ceramah agama yang diselenggarakan di Masjid Al Hikmah, Pundung, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Jumat (23/03).

Dalam kesempatan ini, Ustadz Abdul Jabbar Suhardi pimpinan Pondok Pesantren Daarus Sunnah Al Khoiriyyah tampil sebagai khatib sholat Jumat. Ustadz Abdul Jabbar menegaskan agama Islam tidak mengajarkan pemeluknya melakukan tindakan teror dalam bentuk apapun.
“Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk memiliki akhlaqul karimah karena Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin,” ujarnya.
Menurut pimpinan pondok pesantren yang beralamat di Muntuk, Dlingo, Bantul ini, sangat tidak benar jika Islam disebut mengajarkan radikalisme.
“Tapi tidak dapat dipungkiri ada oknum dengan mengatasnamakan Islam malah melakukan tindakan terorisme, seperti penyerangan kepada aparat pemerintah, dengan dalih berjihad di jalan Allah,” urainya.
“Itu semua terjadi karena pemahaman agama yang dibangun dari paradigma yang keliru,” sambung ustadz yang pernah belajar di Yaman ini.
“Pemahaman takfir, yang mengkafirkan siapapun yang tidak sepaham dengannya, adalah pemahaman keliru yang mesti diberantas bersama,” imbuhnya lagi.
Padahal, menurutnya, pemahaman agama yang benar sesuai ajaran Nabi, sahabat, tabiin dan para imam 4 mahzab sesuai penjelasan ulama pendahulu.


Sementara Komandan Satgas AKBP Waode Sariyna menegaskan kegiatan ini memang untuk menangkal pemahaman agama yang radikal.
“Pemahaman agama yang radikal akan melahirkan tindakan berujung teror yang tentu mengancam negara kita yang notabene damai dan tentram ini,” tandasnya. (kemenag diy).

Subscribe to receive free email updates: