MAN 1 Yogyakarta Gelar Workshop Pendidikan Karakter untuk Guru dan Pegawai
BRNews - Guru dan pegawai menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dalam menciptakan milieu madrasah yang kondusif.
Karena itu, MAN 1 Yogyakarta menggelar workshop pendidikan karakter untuk
guru dan pegawai, demi mewujudkan harmoni antara siswa, guru, dan
pegawai, di Aula lantai 2, Kamis (22/3).
Sebgai nara sumber di Workshop dengan tema ‘Penguatan
pedidikan karakter dalam mewujudkan madrasah ramah anak’ itu adalah Ketua KPAI Kota
Yogyakarta Ki Sutikno.
Ki Sutikno menuturkan, apa yang telah
disampaikan kepada para siswa harus juga ditindaklanjuti oleh
guru dan pegawai. Karena agar ada sinkronisasi pada
seluruh civitas akademika.
Menurutnya dalam mengawal pendidikan
karakter, metode among merupakan cara yang tepat untuk diterapkan.
Sebuah metode yang digagas Ki Hajar Dewantara pada tahun 1922, yakni
metode mendidik yang berjiwa kekeluargaan dan bersendi kemerdekaan
dengan kodrat alam. Hal itu akan dapat mengantarkan siswa menjadi hebat
dan bermartabat.
Dijelaskan Ki Sutikno, ada tiga tradisi yang perlu dikuatkan dalam keseharian siswa. Pertama, Membaca. Jika siswa banyak membaca, maka akan terbuka jendela dunia. Kedua,
Berbicara. Hal ini merupakan kalanjutan dari tradisi membaca. Karena
membaca merupakan sumber ilham orang untuk berbicara. Kemudian ketiga,
menulis.
“Membaca, berbicara wajib ditulis, karena inilah warisan wasiat
kita sebagai insan yang berbudaya,”ujarnya.
Ia juga mengingatkan, setidaknya ada
tujuh penyakit mental siswa, yang harus dibersihkan yaitu kebodohan,
kemiskinan, keterbelakangan, sombong, rasa gengsi, pelupa, malas dan
tidak punya malu. Siswa yang berkarakter harus
memiliki eksistensi diri, yaitu eksistensi fisik dan eksistensi energi,
serta memiliki prestasi tinggi, dan kejujuran.
Wakil Kepala MAN 1 Yogyakarta Bidang
Kurikulum Taufik Zamhari, M.S.I. berharap, melalui kegiatan ini, wawasan
guru dan pegawai dapat meningkatkan. “Wawasan dalam bersama-sama
mendidik siswa menjadi generasi yang hebat dan bermartabat,” ungkapnya yang dirilis web site Kemenag Prov. DI Yogyakarta. (mnm).