Implementasi K.13, Guru dituntut Lebih Profesiona

Pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini sangat berdampak pada perkembangan pengetahuan anak. Sehingga dilakukan perubahan kurikulum untuk menyesuaikan perkembangan perkembangan pendidikan dengan perkembngan teknologi dan perkembanga peserta didik.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo pada Pendampingan dan Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 se-KKM Mts Negeri Model Limboto Tahun Ajaran 2016/2017, Selasa (26-7) di Hotel Limboto Indah.
Menurut Rusman Langke, pembaruan kurikulum perlu dilakukan dalam periode tertentu karena tidak ada kurikulum yang sesuai sepanjang jaman. Adapun komponen yang berubah dalam kurikulum, yaitu: perubahan dalam tujuan, perubahan isi dan struktur, perubahan stragtegi kurikulum, perubahan sarana kurikulum dan perubahan dalam sistem evaluasi.
"Kurikulum terbaik saat ini adalah kurikulum 2013 yang diimplementasikan sejak tahun 2014 pada Madrasah, disinilah guru dituntut lebih professional," ujarnya.
Kebijakan implementasi K.13 di Gorontalo Tahun pelajaran 2015 ada 72 Madrasah yang mengimplementasikan K.13 berdasarkan Perdirjen Pendis Nomor 481 Tahun 2015 dan 5114 Tahun 2015. Yang belum melaksanakan sebanyak 132 madrasah atau 70,73%.
Tahun 2016 ada 52 madrasah tambahan yang diusulkan untuk di SK-kan sebagai madrasah pelaksana K. 13. Jadi tahun pelajaran 2016-2017 akan ada 124 madrasah yang melaksanakan K. 13 atau 50,41%, jelas mantan Kepala BDK manado dan Surabaya ini.
Lebih lanjut Kakanwil menegaskan Madrasah harus menyiapkan diri dalam menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasi Komputer (UNBK) baik K.13 maupun KTSP 2006.
Harus ada madrasah lain selain MAN Insan Cendekia Gorontalo dan MA Muhammadiyah Kota Gorontalo yang menyelenggarakan UNBK Tahun depan, tegasnya.(kemenag gorontalo)

Subscribe to receive free email updates: