Jangan sampai kita menjadi orang yang merugi apalagi sampai menjadi golongan orang celaka dengan tidak memperbaiki masa depan ke arah yang lebih baik:
مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ . وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ . وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ
Artinya: “Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka." (HR. Al Hakim).Oleh karena itu patutlah kita amalkan pesan Khalifah Umar bin Khatthab:
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا
Artinya: “Hitung-hitunglah dirimu sebelum kamu dihitung”
Mengapa Sayyidina Umar menilai bahwa evaluasi diri lebih dini akan menguntungkan kita pada kehidupan kelak?
Karena dengan mengevaluasi diri sendiri, kita akan mengenali kekurangan-kekurangan kita yang diharapkan dapat diperbaiki sesegera mungkin. Kondisi ini akan meminimalkan kesalahan sehinga tanggung jawab dalam kehidupan kita di akhirat nanti menjadi lebih ringan. (nuol|mnm)
Apakah hadist ini shohih?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Delete
DeleteAda kajian sanad yg berkeputusan bahawa lafaz diatas bukan hadis:-
Rujuk:-
https://www.risalahislam.com/2013/12/barangsiapa-yang-hari-ini-lebih-baik.html
wallahu A’lam
Bisa lebih baik dari hari sebelumnya memang sesuatu yang dikatakan beruntung. Semoga kita bisa beruntung setiap harinya, Aamiin
ReplyDelete