"Belajar Tilawah Membutuhkan Kesabaran dan Komitmen Yang Besar"

Ichatul Ulia (foto kemenag kepri)
BRNews - Diantara peserta STQ (Seleksi Tilawatil Qur'an) di Dalik Lingga Provinsi Kepri tercatat seorang peserta bernama Ichatul Ulia. Ia merasa bersyukur bisa ikut serta dalam kegiatan STQ ini. Ichatul pun bercerita ketekunannya dalam belajar tilawah.
"Belajar tilawah memang sangat susah, namun apabila dilakukan dengan kesabaran dan adanya dukungan dari orang tua maka tilawah tidaklah menjadi hal yang susah," tutur Ichatul Ulia,  peserta dalam acara STQ yang ketujuh, 20 - 25 Maret 2017 di Daik Lingga.
Ichatul Ulia lahir pada tanggal 29 September 1998 dari pasangan Zakaria dan Kursiah menuturkan bahwa beliau belajar tilawah dari kelas 4 Sekolah Dasar (SD).
"Saya belajar tilawah dari kelas 4 SD dari ibu saya, setelah itu saya disuruh belajar dengan pak Long Zai sebagai guru ngaji tilawah," kata Ichatul Ulia lagi.
Selain mahir dalam tilawah, gadis yang sekarang duduk di kelas 11 IPS Madrasah Aliyah (MA) Al Barakah Singkep, juga hafal 30 juz Al Qur'an. Hafalan 30 juz Al Qur'an ia peroleh setelah selesai menempuh studi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Lingga. Selespas itu langsung mondok di Pondok pesantren (Ponpes) Baitul Qur'an Dabo Singkep di bawah bimbingan Ustad Nizar.
"Saya belajar hafizd Qur'an 30 juz di pondok Baitul Qur'an dengan Ustad Nizar setelah tamat dari MTs Negeri Lingga," jelas Ichatul.
Dalam kesempatan itu pula, dia memaparkan pandangan dan harapan kepada generasi muda untuk tidak lelah dan bosan belajar tilawah, karena apabila belajar tilawah dilakukan dengan tekun dan sabar maka hasilnya akan baik.
"Saya berpesan kepada kawan - kawan yang sedang belajar tilawah jangan lekas bosan, karena kuncinya belajar tilawah adalah kesabaran. Dukungan dari orang tua juga diharapkan agar anak dapat belajar tilawah dengan tekun," pungkas Ichatul Ulia. (mnm|kemenag kepri).

Subscribe to receive free email updates: