Guru Madrasah Daerah Tertinggal Diharapkan Bisa Jadi Duta Moderasi Beragama

Ali Ramdhani (kemenag)
Guru madrasah dan tenaga pendidik madrasah di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal bisa menjadi model penerapan moderasi beragama.

Demikian ditegaskan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI  Muhammad Ali Ramdhani dalam agenda Pembinaan Guru Madrasah dan Tenaga Pendidik se Kabupaten Ende, Ahad (29/11/2020). 

Menurut Ali Ramdhani, penguatan moderasi beragama menjadi salah satu program unggulan Kementerian Agama. Hal ini penting dalam rangka mewujudkan harmoni, karena akselerasi pembangunan tidak bisa dilakukan tanpa terjadinya harmonisasi. 

“Harmoni, kesepemahaman, toleransi adalah bagian penting dalam membangun nationality dan NKRI harga mati,” tukas Dhani dilansir Humas Dit GTK Madrasah.

Dirjen Pendis mengapresiasi guru-guru di kawasan 3T karena telah ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengembangkan kapasitas keilmuan para siswa, meski terkadang harus jatuh bangun karena berada di daerah terpencil. 

Baca juga: Kemenag Beri Perhatian Khusus Madrasah Wilayah Tertinggal

"Tepuk tangan untuk guru-guru 3T, tidak semua orang seperti anda. Guru di daerah 3T seperti di Ende ini adalah orang-orang luar biasa yang tidak lagi berada di level keduniawian dalam mengajar. Tapi lebih dari itu, sudah masuk dalam wilayah transenden yang menjadi amalan bernilai akhirat,” ungkapnya. 

Direktur GTK Muhammad Zain menambahkan, hanya orang orang terbaiklah yang memilih profesi sebagai guru dibanding profesi lain. Zain juga menyampaikan bahwa GTK telah menyelenggarakan asesmen guru, kepala madrasah dan pengawas. Selain itu, Kemenag tengah mengalokasikan anggaran bantuan subsidi upah untuk guru non PNS dan dalam waktu dekat akan segera didistribusikan.

“Kami telah melaksanakan asesmen guru, kepala madrasah dan pengawas dengan melibatkan 294.000 peserta. Dan, izinkan kami mengabarkan bahwasanya subsidi upah untuk guru honorer dalam waktu dekat akan segera dapat dicairkan,” tutup Zain. (kmg|alfa).

Post a Comment for "Guru Madrasah Daerah Tertinggal Diharapkan Bisa Jadi Duta Moderasi Beragama"