Foto Antara/Mohamad Hamzah |
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi
Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Jawa
Barat, Firman Nurtafiyana mengatakan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
harus bisa memanfaatkan peluang ditengah adanya pandemi ini dengan
berbagai inovasinya.
"BUMDes harus inovatif dan beradaptasi
melihat peluang usaha yang muncul saat pandemi agar kegiatan ekonomi di
desa tetap bergairah," kata Firman, beberapa waktu lalu (1/7/2020).
Menurut Firman, BUMDes yang bisa
bertahan selama pandemi Covid-19 merupakan BUMDes yang bisa membaca dan
memanfaatkan peluang, seperti memproduksi masker kain, Alat Pelindung
Diri (APD) dan hand sanitizer yangbsaat ini permintaan dari masyarakat
sangat tinggi.
"BUMDes yang fokus di sektor pertanian
dan perkebunan tetap berproduksi, permintaan pasar terhadap komoditas
pertanian terutama rempah-rempah seperti jahe meningkat selama pandemi.
Kami mendorong BUMDes untuk menyediakan sembako, terutama saat Bantuan
Langsung Tunai (BLT) berbasis Dana Desa cair. Jadi, masyarakat yang
ingin membeli sembako, bisa melalui BUMDes," ucapnya.
Sementara itu, Direktur BUMDes Maju
Desa Ujunggebang, Kab. Indramayu, Taripan menyatakan kegiatan yang
dikelolanya harus berhenti karena Wisata Pantai Plentong yang
dikelolanya ditutup selama pembatasan sosial berlaku.
"Karena pariwisata ditutup, BUMDes kami
kebingungan harus ngapain. Setelah dipikir-pikir dan lihat sumber daya
yang ada, akhirnya kami membuat hand sanitizer," tuturnya.
Menurut Taripan, permintaan masyarakat
untuk hand sanitizer saat ini terus meningkat selama pandemi Covid-19
dan untuk memenuhi permintaan tersebut, BUMDes Maju memperkerjakan
beberapa warga desa.