Bima Arya Kembali Tegaskan Rencana Pembentukan Provinsi Bogor Raya

Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) dalam acara The 5th ASEAN Mayors Forum 2019 di Kota Bangkok, Manila pada 26-28 Agustus 2019
Disetiap kesempatan, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto sering melontarkan wacana pembentukan Provinsi Bogor Raya, yang menurutnya demi perkembangan wilayah.

Begitu juga saat menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk ‘Provinsi Baru Penyangga Jakarta’ di Gedung Graha Pena Jawa Pos, Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Menurutnya, pembentukan Provinsi Bogor Raya lebih kepada mengantisipasi perkembangan wilayah bukan saja lima tahun ke depan, tapi 10-30 tahun ke depan.
“Sekarang ini, Jabodetabek secara keseluruhan jumlah penduduknya lebih dari 30 juta jiwa atau megacities kedua terbesar di dunia setelah greater Tokyo,” terang politisi PAN tersebut seperti dikutif dari pojokbogor.
Bahkan, katanya, ada yang sudah membaca ini sudah melewati Tokyo, karena Jepang pertumbuhan penduduknya stagnan. Tapi, kalau Jabodetabek nambah terus. “Jadi, pertumbuhan penduduk semakin tinggi, persoalan terkait lahan juga semakin kompleks,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, harus ada tren yang dibaca ke depannya. “Kalau sebagai wali kota berpikiran sempit, ga usah pusing saya pikirkan itu. Tapi kan tidak bisa begitu. Saya harus pikir juga untuk jangka panjang. Kenapa? Karena saya membaca tren pertumbuhan penduduk Bogor yang diprediksi akan mencapai 1,5 juta jiwa,” katanya.
Menurut dia, wacana pertama itu adalah perluasan wilayah yang dinilai bukan sebagai wacana baru. “Tahun 1995 Kota Bogor itu meluas mengambil beberapa wilayah Kabupaten. Disahkan oleh Perpres. Dulu rumah saya, yang sekarang saya tinggali itu, KTP saya KTP Kabupaten Bogor. Tapi karena perluasan wilayah jadi wilayah kota,” terangnya.

Ia menambahkan, akhir-akhir ini pun banyak yang menyuarakan hal yang sama. Ada usul, beberapa wilayah di Kabupaten Bogor sebaiknya masuk wilayah Kota Bogor karena memudahkan koordinasi dalam pelayanan dan lain-lain.
“Nah dari situ muncul lah opsi-opsi lain. Ibu Bupati (Ade Munawaroh Yasin) menyampaikan kepada saya, bahwa dari dulu sebenarnya ada wacana Provinsi Bogor Raya,” terangnya.
Ini, katanya, disuarakan oleh Pak Rahmat Yasin (RY), bupati sebelumnya waktu itu. Memang ada logikanya juga di situ. “Jadi saya bilang ini menarik wacananya, coba nanti kita diskusikan kembali. Tapi berkembanglah kemudian seolah-olah yang mengajukan wacana itu saya,” pungkasnya.(rdb/alfa)

Subscribe to receive free email updates: