KBIH Multazam Gorontalo Gelar Manasik Haji

BRNews - Untuk melaksanakan ibadah haji berbagai persiapan harus dilakukan jauh-jauh hari. Termasuk di dalamnya adalah manasik dalam menjalankan ibadah haji. Dengan manasik ini diharapkan saat berhaji nanti para jamaah  mampu menjalankan ibadah haji hingga menjadi haji yang mabrur.

Tak terkecuali dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Multazam Gorontalo yang sudah memulai Manasik haji sejak berakhirnya musim haji tahun 2017 lalu.
Menurut Pimpinan KBIH Multazam Hj. Udja S.Adu setelah berakhirnya musim haji, Kelompok Bimbingannya (KB) langsung tancap gas untuk melaksanakan manasik haji. Tidak hanya manasik haji  yang dilaksanakan tetapi manasik untuk umrah pun dilaksanakan KB tersebut.
Untuk materi dan kurikukumnya, kata Udja, berasal dari Kementerian Agama (Kemenag) diantaranya rukun, syarat dan wajib haji sedangkan kurikulum dari pihaknya sendiri adalah amalan-amalan nanti untuk dimasjidil haram dan di Armina.
“Semua materi dan kurikulum dari Kemenag diantaranya rukun, syarat dan wajib haji sedangkan kurikulum kita sendiri adalah amalan-amalan nanti untuk dimasjidil haram dan di Armina,” kata Udja saat ditemui usai melaksanakan manasik haji dan umrah di Gorontalo. Minggu (28/1).
Menurut pengakuannya, yang membedakan KBIH Multazam dengan yang KB lainnya adalah karena KB ini usianya yang sudah lama dan punya lebih banyak pengalaman menangani haji dan umrah.
Frekuensi pelaksanaan manasik haji di KB ini adalah 31 pertemuan dan tentunya sudah ada kesepakatan antara jamaah dan pihak KBIH. Sejak pramanasik ada 8 kali manasik khusus, manasik khusus ini akan melatih jamaah yang akan melaksanakan arbain
Tahun ini, kata Udja, tercatat jumlah pendaftar sudah 280 orang yang akan berangkat dan tahun lalu 172 yang berangkat. Untuk pembimbing ibadah haji pihaknya sudah melakukan sertifikasi pembimbing ibadah haji. “8 orang sudah ikut sertifikasi pembimbing,” jelasnya.
Lamanya mengikuti materi manasik haji sudah tentu akan membuat jenuh calon haji yang mengikutinya. Pimpinan KBIH itu pun mencari trik agar jamaah calon haji tersebut tidak merasakan kebosanan.
Untuk mengantisipasi masalah kesehatan pihaknya juga menghadirkan dari puspindu (pusat pelayanan terpadu) penyakit tidak menular dari Dinas Kesehatan provinsi Gorontalo. Salah satu peserta manasik haji, Joyce mengungkapkan persiapan melaksanakan manasik ini adalah niat, semangat dan keinginan karena dirinya sudah menunggu beberapa tahun, kemudian dia menuturkan bahwa materi-materi yang diajarkan pun sangat komprehensif dan detail.
“Saya sudah dua kali umrah tapi tidak sedetail ini materinya,” kata Joyce
Hal serupa juga dikatakan peserta manasik haji lainnya, Joseph. Dia  mengatakan sejak awal manasik sudah diajarkan thawaf, sai dan saat ini materi yang dilaksanakan adalah i’tikaf.
“Malah sebelumnya saya tidak pernah tahu itikaf itu apa,” ujar Joseph
Materi yang disajikan, kata Joseph berkisar hikmah haji, tata cara sai, syarat dan rukun haji dan umrah.
Sementara itu Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Gorontalo Mahmud Yunus Bobihu mengatakan pelaksanaan manasik di KBIH Multazam ini sangat istimewa karena dihadiri oleh Sekretaris Ditjen PHU Muhajirin Yanis.
“Tentunya Pak Sekeretaris akan memberikan informasi-informasi terbaru terkait penyelenggaraan haji dan umrah,” kata Mahmud.
Dikesempatan yang sama, Sekretaris Ditjen PHU Muhajirin Yanis meminta agar jamaah calon haji dari Gorontalo dapat mempersiapkan fisik jelang puncak haji. Muhajirin juga sempat bertanya kepada para peserta manasik, untuk memilih fase pemberangkatan nantinya bagi Jemaah calon haji asal Provinsi Gorontalo.
“Tergantung Pak Kanwil, Pak Kabid dan Jemaah haji Gorontalo mau diberangkatkan pada gelombang I atau gelombang II?,” pinta Muhajirin.
Muhajirin menjelaskan alasan jamaah calon haji Gorontalo masuk kedalam pemberangkatan gelombang II. Karena perhitungannya adalah kalau gelombang II itu saat di Makkah sudah terlalu padat tapi fisik masih menggebu, sehingga dirinya meminta jamaah haji untuk menghadapi yang tersulit terlebih dahulu sampai puncak Arafah Mudzalifah dan Mina (Armina)
“Kalau kita sudah selesai itu nanti dimadinah kita mau arbain atau tidak itu tidak jadi masalah karena kita sudah melewati puncak haji,” ucap Muhajirin. (kemenag|ha).

Subscribe to receive free email updates: