Medina Janneta El Rahman, Dari MAN IC Serpong ke Negeri Sakura

Medina (ketiga dari kanan belakang) bersama teman2nya di MAN IC. (foto: Medina)
BRNews - Medina Janneta El Rahman (17) tak mengira bakal bisa melanjutkan kuliah di Jepang. Sebelum dinyatakan lolos seleksi mahasiswa baru di Hokkaido University, ia masih harap-harap cemas. Pasalnya, pengumuman di website kampus tersebut sempat tertunda. Sementara, ia tak mudah mengaksesnya lantaran kebijakan pesantren tempat ia belajar membatasi para santri dari pergaulan dunia maya.

Bagaimana kisah petualangan santri putri ini hingga ke Negeri Sakura? Siswi kelas 3 Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Serpong, Tangerang Selatan, ini awalnya ingin melanjutkan kuliah di kampus dalam negeri. Namun, kesempatan mengikuti Program Pertukaran Pelajar Sains di Shizuoka, Jepang awal tahun 2016, membuatnya berubah pikiran.
Media mengaku terkesan dengan pendidikan di negara ini. "Saya sebenarnya ingin kuliah di Fakultas Kedokteran UI, UGM atau UNPAD. Tapi setelah berkunjung ke Jepang, saya pikir-pikir bagus juga belajar di sana. Karena bisa fokus," ujar Medina di Jakarta, Ahad (26/03) seperti dilansir situs kemenag.go.id.
Dengan lingkungan dan suasana belajar yang asyik ditambah padatnya kegiatan dan beban pelajaran yang ketat, Medina berharap bisa fokus menyelesaikan tugas belajar dalam waktu singkat. Dari yang seharusnya enam tahun, harus diselesaikan setahun lebih cepat, yakni lima tahun.
"Jadi, enggak terbuang sia-sia waktunya. Memang capek ya. Tapi itu sudah biasa kami lakukan di MAN IC," ujar Medina sembari tersenyum.
Selain iklim pendidikan, Medina juga mengaku terkesan dengan budaya masyarakat Jepang. Kearifan lokal di sana menurutnya mirip di Indonesia, khususnya Jawa. Misalnya, adat sopan santun, kebersamaan dan suka berterima kasih.
"Apalagi saya punya darah Jawa. Jadi, merasakan betul kebaikan mereka. Tentu berbeda ya dengan Eropa yang lebih global," papar cucu salah satu Pendiri Madrasah Qudsiyyah Kudus ini. Lulusan terbaik MTsN 7 Jakarta ini mengaku telah mengenal Jepang sejak usia SMP melalui komik animasi dan film kartun Negeri Sakura.
Alasan ketertarikan lainnya adalah testimoni kakak kelas yang lebih dulu belajar di negeri samurai itu. Mereka umumnya merasa aman. "Bahkan, banyak yang setelah pulang ke Indonesia kembali lanjut S2 hingga menikah dan berkeluarga di sana. Tidak beresiko gitu," tandasnya mantap.
Segudang Prestasi
Di MAN IC, Medina termasuk salah satu penerima beasiswa. Ia lolos bersama 120 siswa lainnya yang terpilih dari 5.321 pendaftar di madrasah tersebut.
Medina juga memiliki segudang prestasi. Ia ditahbiskan sebagai Best Speaker of MH Thamrin dalam kompetisi debat Bahasa Inggris memperebutkan Thamrin Olimpiad Cup, pada 2015 silam. Dalam kompetisi yang sama, ia meraih juara 2 Best Speaker SMANSA Depok in The Event of AKSI 38. Ia bersama timnya juga menyabet First Runner Up dalam AKSI tersebut.
Lantaran kemampuan Bahasa Inggris-nya yang lumayan bagus, Medina menginisiasi English Debate Club (EDC) di madrasahnya. Kemampuan bahasa asing itulah yang ia rasakan menjadi penunjang karir pendidikannya.
Di Hokkaido University, Medina akan mengambil konsentrasi Biologi murni. "Di program ini saya bisa milih antara Fisika murni, Kimia murni, atau Biologi murni. Nah, saya referens pertamanya Biologi murni. Setelah selesai dua setengah tahun, baru bisa milih Astronomi atau Ilmu Lingkungan. Pilihan saya masih sangat terbuka sekarang," ungkapnya.
Dara manis yang pandai bermain piano ini mengaku tertarik mempelajari isu lingkungan. Sebab, ia melihatnya dekat sekali dengan isu kemanusiaan. Fenomena banyaknya pabrik yang bermanfaat bagi kita, misalnya, justru kontraproduktif dengan lingkungan. Kasarnya, bisa bikin kita cepat mati. Di sinilah ia termotivasi belajar ilmu lingkungan. Dengan cinta lingkungan, harapannya ingin memberi manfaat bagi manusia seutuhnya.
Sebelumnya, Medina mengaku memiliki nadzar jika dirinya lulus ujian masuk Hokkaido University, salah satu perguruan tinggi bergengsi di Jepang ini. "Saya akan menghafal Al-Quran enam juz di Kudus, kampung kakek dari papa jika jadi kuliah di sana," pungkas Medina. (mnm|kemenag)

Subscribe to receive free email updates: