Eropa Perlu Mendapatkan Dakwah Islam yang Moderat

Baiturahman News - Ketua Komisi Dakwah Dan Pengembangan Masyatakat MUI Pusat, KH M Cholil Nafis mengungkapkan pentingnya Eropa mendapatkan dakwah Islam yang moderat. Hal ini dia sampaikan setelah dirinya melakukan Safari Dakwah Islam Wasathiyah 2016 ke beberapa negara Eropa.

Menurutnya, Ulama Indonesia harusnya ikut menyuarakan dakwah Islam yang moderat di benua biru ini. Islam turun di kota Makkah dan sempurna dakwah Islam di Madinah dengan contoh berdirinya negara Islam pertama yang dipimpin langsung Rasulullah SAW.

"Dengan konstitusi Shahifah Madinah. Lalu Islam menyebar ke seluruh penjuru dunia, sampai menembus Spanyol dan beberapa negara di Eropa," ungkap kiai Cholil Nafis kepada Republika.co.id, Kamis (22/9/2016). 

Jika diklasifikasi, menurutnya, dakwah Islam di belahan dunia dapat dipetakan menjadi empat model pennyebaran. Pertama, Islam turun di Jazirah Arab dengan bahasa wahyu yang sesuai dengan bahasa kaumnya, yaitu bahasa Arab. Melalui perjuangan yang penuh pengorbanan, dakwah Nabi saw dapat diterima sehingga dapat membimbing umat menuju jalan yang diwahyukan oleh Allah SWT.

Kedua, lanjutnya, dakwah Islam menyebar ke Afrika. Islam dapat di terima di Afrika dengan bahasa Al Qur’anya, yaitu bahasa Arab, sehingga masyarakat Afrika seperti Sudan dan lainnya dapat memeluk agama Islam dan pandai berbahasa Arab. Bahkan menurut sebagian pakar, bahasa Arab di sebagian negara Afrika lebih baik tata bahasanya dari pada penduduk Jazirah Arab.

Ketiga, dakwah Islam masuk di Asia dapat diterima oleh masyarakat tetapi bahasa wahyu, yaitu bahasa Arab tak dapat digunakan secara terampil oleh masyarakat. Sebagian masyarakat Asia memeluk agama Islam tetapi tidak dapat mendalami dan berbahasa Arab dengan baik. Seperti Arab pegon menunjukkan bahwa bahasa Arab tak dapat meresap kepada masyarakat meskipun hurufnya menggunakan bahasa Arab.

Keempat, dakwah Islam masuk di Eropa sampai berdirinya imperium Islam di Spanyol. Namun, menurutnya, Islam tidak berlangsung dapat diterima oleh masyarakat Eropa juga bahasa Arab tidak diterima di Eropa. "Seusai Islam berkuasa di Eropa tak membekas di masyarakatnya. Bahkan akhir-akhir ini di sebagian Eropa banyak orang phobia dengan Islam dan orang Arab dengan stigma teroris," ujarnya.

Subscribe to receive free email updates: