Menag Yaqut (Foto Kemenag) |
"Ini saya tidak mau, dan menjadi rezim di lembaga pendidikan. Ini lebih bahaya dari pada rezim di institusi negara. Mari kita selesaikan problem ini bersama-sama, agar kita tidak dianggap remeh," tegas Menag saat membuka Rakernas Forum Rektor PTKIN di Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Menag Yaqut menekankan bahwa asessment harus dilakukan dengan baik untuk menilai kelayakan transformasi PTKN. Jika masih ada persyaratan yang kurang, maka harus dilengkapi terlebih dahulu.
Menag juga menyoroti masalah tatakelola keuangan. Gus Yaqut minta agar anggaran kampus dikelola secara profesional dan transparan, jangan sampai ada dana yang dipinjamkan atau masuk rekening pribadi.
"Kita harus bersama-sama memiliki kemauan untuk memperbaiki tatakelola keuangan di PTKN," pesan Menag seperti dilansir Humas Kemenag.
Ada dua hal, kata Menag, yang harus dijauhi pimpinan PTKN, yaitu: prilaku koruptif dan plagiarisme. "Korupsi adalah penyakit. Mari kita berantas bersama dan jauhi betul. Lalu, plagiarisme. Bagi saya, perguruan tinggi sebagai contoh kejujuran intelektualisme. Jauhi plagiarisme," tuturnya.
Menag juga berharap Forum Rektor diperluas keanggotaannya agar bisa mewadahi semua perguruan tinggi keagamaan, tidak hanya Islam. Sehingga, organisasinya menjadi lebih terbuka.
"Forum Rektor ini untuk semua Perguruan Tinggi Keagamaan. Semua diajak gabung menjadi satu forum, saya kira lebih bagus dan enak," pesan Gus Yaqut.
Tampak Hadir dalam kesempatan Sekjen Kemenag Nizar Ali dan Dirjen Pendis Muhammad Ali Ramdhani. (kmg|alfa)
Post a Comment for "Menag Ingatkan Transformasi PTKIN Untuk Perbaikan, Bukan Perpanjang Jabatan"