Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menekankan untuk mewujudkan percepatan pembangunan pariwisata Danau Toba, tidak boleh hanya terpaku pada metode dan cara konvensional. Dibutuhkan kreasi dan inovasi, selain juga perlu dibangun kesadaran kolektif dukungan masyarakat dari berbagai daerah.
Bambang Soesatyo |
"Sebagai
manifestasi dari konsep negara kesatuan, setiap daerah harus saling
menopang satu sama lain termasuk pengembangan
pariwisata. Kerjasama konstruktif sebagai wujud gotong royong antar
masyarakat daerah akan menjadi pondasi yang memperkokoh ikatan
kebangsaan, khususnya dalam membangun optimisme di tengah suasana
keprihatinan akibat pandemi Covid-19," ujar Bamsoet dalam Pelantikan DPW
Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) Provinsi DKI Jakarta 2021-2026,
secara virtual dari Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Turut
hadir antara lain, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Ketua
Umum DPP KMDT Edison Manurung, Ketua Dewan Pakar DPW KMDT Provinsi
Sumatera Utara Binari Manurung, dan Ketua DPW KMDT Provinsi DKI Jakarta
Hasudungan Sihombing.
Ketua
DPR RI ke-20 ini memaparkan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada
periode November 2020, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumatera
Utara mengalami penurunan drastis dibandingkan periode yang sama tahun
2019.
Dari 22.128 kunjungan turun menjadi 1.366 kunjungan. Turun sebesar
93,83 persen. Pada periode bulan yang sama, tingkat hunian kamar hotel
berbintang juga hanya terisi sekitar 34,41 persen.
"Secara nasional jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara ke Indonesia juga turun drastis. Dari 1,29 juta kunjungan
pada Januari 2020 menjadi hanya 141.260 kunjungan pada Januari 2021.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel kelas bintang pada Januari 2021
hanya tercatat sebesar 30,35 persen. Turun dibandingkan Januari 2020
yang mencapai 49,17 persen. Ini karena penutupan penerbangan
internasional sebagai dampak pandemi Covid-19," papar Bamsoet.
Wakil
Ketua Umum KADIN Indonesia ini berharap, dengan masifnya vaksinasi
Covid-19 yang dilakukan pemerintah Indonesia dan juga berbagai
pemerintahan negara dunia lainnya, akan semakin mempercepat pemulihan
ekonomi nasional. Khususnya untuk sektor pariwisata yang paling terpukul
oleh pandemi Covid-19.
"Diperkirakan
sekitar 30 juta lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi
terdampak oleh pandemi Covid-19. Menurut catatan KADIN, hingga
penghujung tahun 2020, total kerugian pada sektor pariwisata di
Indonesia telah mencapai lebih dari Rp 10 triliun," tandas Bamsoet dalam keterangan tertulisnya.
Bamsoet juga mengapresiasi Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah meluncurkan 'Gerakan Nasional
Bangga Buatan Indonesia'. Sebagai turunannya, juga diluncurkan gerakan
'Beli Kreatif Danau Toba' sebagai wadah promosi produk-produk kreatif
dari pelaku UMKM di sekitar Danau Toba.
"Pengembangan
pariwisata di kawasan Danau Toba memang tidak dapat dilepaskan dari
keberpihakan terhadap UMKM. Karena dari sekitar 6.000 UMKM di tujuh
Kabupaten di sekitar kawasan Danau Toba, semuanya menggantungkan
usahanya dari sektor pariwisata," pungkas Bamsoet. (ulul|alfa)
Post a Comment for "Ketua MPR: Pengembangan Pariwisata Danau Toba Harus Berpihak Kepada UMKM"