16 Abad, Bani Shaiba Jadi Pemegang Kunci Ka'bah

 

Lebih dari 110 penjaga Ka'bah telah memberikan perawatan  sepanjang sejarah. Tradisi ini berusia berabad-abad telah diturunkan dari generasi ke generasi. Para penjaga Ka'bah telah melindungi warisan sejarah yang diberikan Tuhan.

Penggantian Kiswah Ka'bah pada 29 Juli 2020 (Arabnews)
Lebih dari 110 penjaga Ka'bah telah memberikan perawatan  sepanjang sejarah. Tradisi ini berusia berabad-abad telah diturunkan dari generasi ke generasi. Para penjaga Ka'bah telah melindungi warisan sejarah yang diberikan Tuhan dan didukung oleh Al-Qur'an dan Sunnah.

Penjaga (pengurus) Ka'bah berasal dari  Bani Shaiba, mendapat kehormatan memegang kunci Ka'bah selama 16 abad.

Sebelum Islam datang, keturunan Qusai bin Kilab bin Murrah yang mendapat kehormatan untuk menjaga Ka'bah, namun saat penjaga Ka'bah dipegang oleh keturunan Bani Shaiba. Mereka adalah orang-orang yang diserahi amanah oleh Nabi memegang kunci Ka'bah setelah penaklukan Makkah.

Memelihara Ka'bah merupakan profesi lama yang terdiri dari membuka, menutup, membersihkan, mencuci, melapisi dan memperbaiki kain ini jika rusak.

Membersihkan Ka'bah dilakukan dengan air Zamzam yang dicampuri  air mawar. Keempat dindingnya dilap dan dicuci dengan air wangi.

“Kakek kami, Qusai bin Kilab, yang juga merupakan kakek Nabi, bertanggung jawab atas pemeliharaan Ka'bah, yang diwariskan kepada putra tertuanya Abd Al-Dar, yang pada gilirannya mewariskannya kepada anak-anaknya,” kata Anas Al-Shaibi, salah satu penjaga Masjidil Haram, mengatakan kepada Arab News.

Pemegang kunci  Ka'bah, Saleh bin Zain Al-Abidin Al-Shaibi. (Arabnews)

Ditambahkannya, sejak awal menjaga (memelihara) Ka'bah merupakan berkah yang diberikan Tuhan hingga hari terakhir. Kunci Ka'bah disimpan di rumah pengasuh senior.

“Perintah para ayah kepada anak-anaknya adalah takut akan Tuhan, disamping menjaga prinsip-prinsip agung Islam; kejujuran, kerendahan hati dan menyimpan kunci dalam tas khusus yang terbuat dari sutra hijau dan emas, sambil memindahkannya untuk membuka Ka'bah,” tambah Al-Shaibi.

Adapun ciri-ciri apa yang membuat seorang pengasuh yang baik, Nizar Al-Shaibi mengatakan pekerjaan tersebut membutuhkan seorang kepala keluarga yang bertanggung jawab untuk merawat rumah tersebut. Ia harus jujur ​​dan memiliki moral yang baik.

Al-Shaibi mengatakan karakter kunci Ka'bah tidak berubah seiring waktu.
Ia mengatakan alasan di balik perubahan tampilan kunci tersebut adalah kegagalan membuka Ka'bah, yang kemudian diperbaiki atau diganti.

Kunci tersebut memiliki tampilan yang unik dan tidak menyerupai kunci biasa. Kunci itu memiliki karakter khusus yang unik untuk Ka'bah. Ini juga dirancang dengan cara artistik yang unik sehingga tidak ada yang tahu bagaimana menggunakannya kecuali penjaganya.

Mengenai kain Kiswah Ka'bah, Al-Shaibi mengatakan bahwa Raja Yaman Tubba adalah yang pertama kali mengenakannya. Orang-orang dari seluruh dunia mengunjunginya untuk mendapatkan persetujuan dan hadiahnya. Suku Quraish tidak pernah mengunjungi Raja Tubba. Ketika dia bertanya tentang mereka, dia diberitahu tentang Ka'bah, jadi dia diam-diam pergi dengan pasukannya dan menghancurkannya.

Al-Shaibi juga mengatakan bahwa selama persiapan tentara raja, dia menderita penyakit parah. Mereka mencoba mengobatinya tetapi tidak berhasil dan dia diberitahu bahwa itu adalah penyakit dari kutukan. Orang bijak mengatakan kepadanya bahwa dia memiliki niat buruk dan menahan diri untuk tidak bertindak atas niat itu. Ketika dia memutuskan untuk mundur dari rencananya, dia secara ajaib sembuh dari penyakit itu.

Raja Tubba mengirim hadiah yang tak terhitung jumlahnya kepada orang-orang Mekkah dan merupakan orang pertama yang menutupi Ka'bah dengan warna berbeda, sampai pendiri Arab Saudi Raja Abdul Aziz mendirikan pabrik Kiswa, di mana kain tersebut dikirim ke penjaga senior setiap tahun.

Mengenai tradisi keluarga dan apakah timbul perselisihan mengenai praktik penjagaan, Al-Shaibi mengatakan bahwa kepala keluarga adalah orang yang bertanggung jawab atas tugas tersebut,  setiap perbedaan diselesaikan secara internal.

Menurut Nabi, "Hanya penindas yang akan mengambil perawatan dari keluarga Al-Shaibi."

Tuhan memilih keluarga ini untuk menjadi penjaga Masjidil Haram 16 abad yang lalu. Jumlah penjaga Ka'bah yang mengemban kehormatan merawat Ka'bah sebanyak 110 orang.

Sebelum pemeliharaan Ka'bah diwariskan melalui keluarga Bani Shaiba secara turun-temurun hingga saat ini, tugas pengurus terdiri dari membuka dan menutup pintu Ka'bah, mengawasi pakaiannya, memelihara apa yang perlu diperbaiki, dibangun atau dirakit, menggunakan dupa, selain untuk mencuci, membersihkan dan menjaga tempat suci Ibrahim.

Sekarang tugas pengurus hanya sebatas membuka dan menutup Ka'bah. Al-Shaibi selalu dihubungi jika Ka'bah harus dibuka untuk kunjungan tamu Kerajaan. (arabnews|azka).

Post a Comment for "16 Abad, Bani Shaiba Jadi Pemegang Kunci Ka'bah "