Kakanwil Kemenag Jabar Gelisah Masalah Haji, Dirjen Nizar Beri Penjelasan


Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi daring dengan menghadirkan Dirjen PHU Kemenag RI, H. Nizar, sebagai keynote speaker, Kamis (30/4/2020). Pada pembukaan kegiatan ini, Plt. Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, H. A. Handiman Romdony, mengungkapkan keresahannya mengenai informasi  haji yang saat ini sedang berkembang.
"Di tengah Pandemi Covid-19 banyak sekali informasi mengenai penyelenggaraan ibadah haji terutama kepastian mengenai jadi atau tidaknya terlaksana penyelenggaraan ibadah haji tahun ini," kata Romdony saat membuka Rakor.
 Maka dari itu, sambungnya, diadakannya Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Jawa Barat Tahun 1441 Hijriah untuk memberikan kejelasan perkembangan penyelenggaraan haji tahun ini kepada peserta yang mengikuti Rakor. 
 Ia berharap agar seluruh pegawai Kementerian Agama Jawa Barat harus mampu menjawab pertanyaan masyarakat seputar penyelenggaraan ibadah haji.
"Hal ini untuk kepentingan masyarakat agar tidak mempercayai isu-isu hoaks yang beredar," tegasnya.
Dirjen PHU Kemenag RI, H. Nizar Ali, menyambut rapat koordinasi ini dengan antusias. Nizar pun langsung menjawab keresahan Plt Kakanwil Kemenag Jawa Barat dengan menyampaikan bahwa sampai saat ini Pemerintah Arab Saudi belum memberikan kepastian mengenai pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
 "Sesuai dengan skenario pertama, karena sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Arab Saudi maka pembatalan belum dilaksanakan dan proses persiapan haji masih terus berjalan," terang Nizar melalui teleconference.
Nizar menjelaskan bahwa perkembangan persiapan penyelenggaraan ibadah haji sesuai dengan surat dari Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi kepada Kementerian Agama RI yang mengeluarkan kebijakan melarang atau menunda penyelesaian kewajiban terkait pelayanan yang ada di Arab Saudi.
"Artinya tidak boleh melakukan pembayaran terlebih dahulu atas fasilitas layanan dan penerbangan jemaah haji, mungkin saat ini yang bisa dilakukan adalah kontrak sebagai pengikatnya. Kondisi ini akan berlangsung dengan melihat perkembangan Covid-19," tuturnya lagi.
Melihat perkembangannya, Nizar kembali menegaskan bahwa proses persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini tetap dilaksanakan sesuai dengan ketentuannya.
"Namun, apabila kondisi Pandemi ini mengharuskan untuk membatalkan pelaksanaan ibadah haji, maka Kementerian Agama RI harus bersiap dan menerima keputusan ini dengan melakukan langkah anitisipatif yaitu melaksanakan skenario kedua," ungkapnya. 
Sampai sejauh ini, Nizar menginformasikan bahwa perkembangan Covid-19 di Arab Saudi sangat positif yaitu pada tanggal 29 April 2020 ada 2 masjid yang sudah dibuka untuk umum melaksanakan Salat Tarawih yaitu Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
"Semoga kedepannya terus mengalami perkembangan yang positif baik di negara kita dan di Arab Saudi sehingga penyelenggaraan ibadah haji tahun ini dapat terlaksana," harapnya.
Kabid PHU Kemenag Jabar, H. Ajam Mustajam, dalam laporannya mengungkapkan bahwa jumlah jemaah haji yang sudah melunasi pada tahap 1 berjumlah 34.090.
"Pelunasan akan berakhir pada hari ini pukul 15.00 wib, jadi kemungkinan jumlah ini akan terus bertambah," ujar Ajam. (kemenag|ulul).