Samsul Widodo (foto Kemendes) |
Samsul mengatakan banyak potensi bisa dikembangkan dari Dana Desa. Tahun depan, setiap desa mendapat Rp1,5 miliar Dana Desa yang bisa untuk peningkatan kualitas pendidikan. "Keadaan di daerah tertinggal di mana jarak sekolah jauh, infrastruktur belum sepenuhnya tersedia, jumlah pendidik belum mencukupi, maka diperlukan sekolah berasrama untuk menampung peserta didik yang tinggalnya jauh dari satuan pendidikan," kata dia melalui siaran pers di Jakarta, Senin (9/12). Ia menekankan pentingnya pengelolaan asrama yang berstandarisasi dan penguatan managemen asrama supaya tidak sebatas bangunan, akan tetapi juga meningkatkan kualitas siswa. "Bagaimana manajemen asrama ini bisa jadi lebih baik dan ada standar. Kedua, bagaimana DAK Transportasi Perdesaan bisa mendukung untuk kebutuhan transportasi sekolah/bus sekolah. Ketiga, bagaimana supaya asrama sekolah lebih fungsional. Apakah jadi asetnya pemda atau desa. Kalau aset desa bisa menggunakan Dana Desa," kata dia. Samsul menjelaskan dengan sulitnya jangkauan siswa di daerah tertinggal untuk mencapai sekolah maka perlunya DAK afirmasi untuk moda transportasi perdesaan itu untuk bus sekolah, pembeliab truk, angkutan perdesaan, angkutan anak sekolah. "Nanti kami juga mendorong mahasiswa-mahasiswa KKN untuk melakukan pembinaan pada saat awal-awal asrama sekolah itu dibentuk. Universitas-universitas mengembangkan KKN Tematik sehingga mereka bisa melakukan pendampingan dalam pengembangan asrama sekolah," kata dia.
Terkait dengan masalah kekurangan guru misalnya, pihaknya mengembangkan sistem pembelajaran bekerja sama dengan perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan, seperti quipper dan zenius, supaya satu guru bisa memegang tiga kelas dengan menggunakan teknologi. (ant/ulul).
Post a Comment for "Dana Desa Bisa untuk Bayar Guru dan Pembangunan PAUD"