BRNews.id - Bagi calon pengantin yang hendak menikah sebaiknya terlebih dahulu mengikuti bimbingan perkawinan (Bimwin). Tujuan bimbingan perkawinan itu supaya calon pengantin bisa
lebih siap mental dalam membina keluarga maupun menghadapi masalah dalam
berumah tangga.
Demikian arahan yang disampaikan Plh. Kepala Kantor Kemenag Kendal Mokhamad Bajuri di Aula Kantor Masjid Agung Kendal, Rabu, 14 Agustus 2019.
Menurutnya keputusan untuk menikah haruslah disertai dengan
sikap-sikap yang menunjukkan kedewasaan dalam berpikir, berucap serta
bertindak, karena berumah tangga tidak semuda membalikkan telapak
tangan.
Dijelaskan, perkawinan menuntut kemampuan adaptasi, penyesuaian antar pasangan oleh karena perbedaan latar belakang keluarga, pendidikan, dan kebiasaan adat istiadat. Pasangan menghadapi tantangan kehidupan nyata yang menuntut tingkat kematangan kepribadian tertentu untuk mampu melewatinya dengan mulus.
"Oleh sebab itu melalui kegiatan Bimwin yang digelar oleh Kementerian Agama Kendal ini, peserta dapat memperoleh bekal ilmu untuk membangun potensinya menuju keluarga sakinah," kata Bajuri saat membuka kegiatan bimbingan perkawinan pra nikah bagi calon pengantin angkatan IX dari XVI angkatan yang direncanakan.
Lebih lanjut, Bajuri yang juga Kepala Subbag TU mengharapkan agar peserta yang ikut bimbingan tidak semata menginginkan sertifikat Bimwin tapi diharap lebih serius menerima ilmu.
"Apa gunanya memiliki serifikat Bimwin lantas tidak mampu mengelola rumah tangga dengan baik yang ujung-ujungnya KDRT dan Pengadilan Agama," ujarnya.
Menurut catatan, 2.832 kasus perceraian masuk ke dalam berkas perkara Pengadilan Agama Kendal pada tahun 2018 naik dari tahun sebelumnya 2.773 perkara.
Sehingga, menurut Mantan Perencana itu , Bimbingan Perkawinan diharapkan mampu mengerem laju perceraian yang ada di kabupaten kendal.
Peserta yang ikut dalam kegiatan Bimwin ini sebanyak 25 pasang calon pengantin, mereka adalah utusan dari 20 KUA Kecamatan.(kemenag/ulul).
Demikian arahan yang disampaikan Plh. Kepala Kantor Kemenag Kendal Mokhamad Bajuri di Aula Kantor Masjid Agung Kendal, Rabu, 14 Agustus 2019.
 |
| Plh Kepala Kankemenag Kendal, Mokhamad Bajuri dalam Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin (kemenag kendal). |
Dijelaskan, perkawinan menuntut kemampuan adaptasi, penyesuaian antar pasangan oleh karena perbedaan latar belakang keluarga, pendidikan, dan kebiasaan adat istiadat. Pasangan menghadapi tantangan kehidupan nyata yang menuntut tingkat kematangan kepribadian tertentu untuk mampu melewatinya dengan mulus.
"Oleh sebab itu melalui kegiatan Bimwin yang digelar oleh Kementerian Agama Kendal ini, peserta dapat memperoleh bekal ilmu untuk membangun potensinya menuju keluarga sakinah," kata Bajuri saat membuka kegiatan bimbingan perkawinan pra nikah bagi calon pengantin angkatan IX dari XVI angkatan yang direncanakan.
Lebih lanjut, Bajuri yang juga Kepala Subbag TU mengharapkan agar peserta yang ikut bimbingan tidak semata menginginkan sertifikat Bimwin tapi diharap lebih serius menerima ilmu.
"Apa gunanya memiliki serifikat Bimwin lantas tidak mampu mengelola rumah tangga dengan baik yang ujung-ujungnya KDRT dan Pengadilan Agama," ujarnya.
Menurut catatan, 2.832 kasus perceraian masuk ke dalam berkas perkara Pengadilan Agama Kendal pada tahun 2018 naik dari tahun sebelumnya 2.773 perkara.
Sehingga, menurut Mantan Perencana itu , Bimbingan Perkawinan diharapkan mampu mengerem laju perceraian yang ada di kabupaten kendal.
Peserta yang ikut dalam kegiatan Bimwin ini sebanyak 25 pasang calon pengantin, mereka adalah utusan dari 20 KUA Kecamatan.(kemenag/ulul).
Post a Comment for "25 Calon Pengantin di Kendal Ikut Bimbingan Perkawinan"