BRNews.id - Atap Gedung Wisma Haji
Kabupaten Bandung yang berada di Kompleks Perkantoran Pemerintahan
Kabupaten Bandung Jl. Al Fathu Soreang ambruk, Sabtu dinihari (9/3/2019). Reruntuhan atap bangunan tersebut berantakan dan berceceran di bagian
bawah gedung.
Dilansir website Kemenag Jawa Barat, disebutkan penyebab robohnya atap Wisma Haji ini belum diketahui pasti. Dugaan sementara akibat sudah lapuknya konstruksi atap. Menurut salah seorang petugas pengelola kebersihan Gedung Wisma Haji Abah Adin, kemungkinan ambruknya gedung tersebut akibat konstruksi atap sudah tidak kuat menahan beban di atasnya.
Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut. “Sejak berdirinya bangunan tersebut tahun 1999 hingga sekarang tahun 2019 belum pernah ada renovasi,” tutur Bah Adin.
Sementara itu menurut Chairul Baridien Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Bandung, sejak dibangun pada 1998-1999 gedung tersebut belum pernah direnovasi sama sekali. “IPHI pernah melakukan renovasi kecil pada bagian depan atap gedung, sisanya IPHI hanya melakukan perawatan kecil-kecilan dengan pengawasan terbatas” kata Chairul.
Chairul menambahkan bahwa IPHI pertama kali menempati gedung tersebut pada tahun 2010 sampai sekarang dengan Hak Guna Pakai. Sebelumnya, sejak pertama kali dibangun pada 1998 gedung tersebut digunakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bandung.
Terkait dengan kegiatan IPHI dalam Penyelenggaraan Haji di Kabupaten Bandung Tahun 2019 dengan kejadian ini, Chairul memastikan tidak akan terganggu.
“Solusi sementara kegiatan akan dipindahkan ke Gedung Ormas Islam Kabupaten Bandung di Jalan Raya Soreang. Apalagi kegiatan kami lebih banyak di luar, pembinaan-pembinaan haji dan sosialisasi serta muzaki ke KPIH-KPIH diadakan di setiap kecamatan tidak di sini," ujarnya.
Pasca kejadian IPHI langsung menghadap kepada Bupati Bandung Dadang, M. Naser. Bupati langsung merespon dan akan bertindak cepat melalui PUPR agar gedung berukuran sekitar 20x20 meter persegi dengan kapasitas kurang lebih 500 orang bisa difungsikan kembali oleh masyarakat dan untuk keperluan dinas. (alfa/azka).
Dilansir website Kemenag Jawa Barat, disebutkan penyebab robohnya atap Wisma Haji ini belum diketahui pasti. Dugaan sementara akibat sudah lapuknya konstruksi atap. Menurut salah seorang petugas pengelola kebersihan Gedung Wisma Haji Abah Adin, kemungkinan ambruknya gedung tersebut akibat konstruksi atap sudah tidak kuat menahan beban di atasnya.
Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut. “Sejak berdirinya bangunan tersebut tahun 1999 hingga sekarang tahun 2019 belum pernah ada renovasi,” tutur Bah Adin.
Sementara itu menurut Chairul Baridien Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Bandung, sejak dibangun pada 1998-1999 gedung tersebut belum pernah direnovasi sama sekali. “IPHI pernah melakukan renovasi kecil pada bagian depan atap gedung, sisanya IPHI hanya melakukan perawatan kecil-kecilan dengan pengawasan terbatas” kata Chairul.
Chairul menambahkan bahwa IPHI pertama kali menempati gedung tersebut pada tahun 2010 sampai sekarang dengan Hak Guna Pakai. Sebelumnya, sejak pertama kali dibangun pada 1998 gedung tersebut digunakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bandung.
Terkait dengan kegiatan IPHI dalam Penyelenggaraan Haji di Kabupaten Bandung Tahun 2019 dengan kejadian ini, Chairul memastikan tidak akan terganggu.
“Solusi sementara kegiatan akan dipindahkan ke Gedung Ormas Islam Kabupaten Bandung di Jalan Raya Soreang. Apalagi kegiatan kami lebih banyak di luar, pembinaan-pembinaan haji dan sosialisasi serta muzaki ke KPIH-KPIH diadakan di setiap kecamatan tidak di sini," ujarnya.
Pasca kejadian IPHI langsung menghadap kepada Bupati Bandung Dadang, M. Naser. Bupati langsung merespon dan akan bertindak cepat melalui PUPR agar gedung berukuran sekitar 20x20 meter persegi dengan kapasitas kurang lebih 500 orang bisa difungsikan kembali oleh masyarakat dan untuk keperluan dinas. (alfa/azka).
Post a Comment for "Lama Tak Renovasi, Atas Gedung IPHI Kab. Bandung Roboh"