kelompok usaha majelis taklim al-ikhlas |
BRNews.id - Pasca penandatanganan kerjasama antara
KUA Kecamatan Cilebar dengan BAZNAS Kabupaten Karawang dalam
Pemberdayaan Ekonomi Umat di Kampung Santri Kecamatan Cilebar pada 15
Maret 2019, banyak permohonan bantuan modal usaha dari
para Pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) di wilayah tersebut.
Untuk memastikan bantuan tersebut tepat
sasaran, maka pada Selasa (26/3) Tim Verifikasi dari KUA Cilebar dan
BAZNAS Karawang mengawali survey dengan mengunjungi Kelompok Usaha
“Al-Ikhlas” di Desa Pusakajaya Utara. Kelompok Usaha berbasis Jemaah
Majelis Ta’lim ini menekuni usaha pengolahan makanan dan minuman yang
berbahan dasar tanaman mangrove (bakau), berupa kerupuk, dodol, dan
sirup.
“Prioritas yang akan kami dan BAZNAS
bantu itu adalah Pelaku UMK berbasis komunitas Jemaah
Masjid/Musholla/Majelis Ta’lim (MT). Kami ingin menegaskan kepada
masyarakat bahwa tempat-tempat tersebut seyogyanya bukan sekadar
digunakan untuk ibadah semata, melainkan juga dimanfaatkan untuk
mengasah potensi ekonomi jemaahnya. Apa yang dilakukan oleh ibu-ibu MT
‘Al-Ikhlas’ ini layak dicontoh oleh Jemaah MT lain. Di MT ini, mereka
belajar ngaji sekaligus ngejo. Hasilnya pun bisa membantu
perekonomian keluarga mereka,” ujar H. Deni Firman Nurhakim, Kepala
KUA Cilebar dalam keterangan tertulisnya.
Bersama Deni, Tim BAZNAS yang dipimpin
langsung oleh Ketuanya, H. Kurnia Adam melihat proses produksinya di
dapur salah seorang jemaah MT, mulai dari awal penyortiran daun dan buah
mangrove hingga pengolahannya menjadi kerupuk, dodol, dan sirup.
“Disini saya melihat perempuan-perempuan
luar biasa. Sekalipun kebanyakan mereka berusia paruh baya, namun tetap
semangat bekerja di tengah keterbatasan sarana yang dimiliki. Yang
seperti ini banyak belum tersentuh oleh lembaga pemberi kredit semacam
Bank/Lembaga Kredit lainnya. Jadi praktis, usaha mereka hanya ditopang
oleh modal swadaya sendiri yang terbatas. Sehingga karena keterbatasan
modal tersebut, produksinya pun belum banyak. Sesekali memproduksi lebih
banyak bila ada pesanan saja,” tutur Kurnia usai mewawancarai ibu-ibu
yang tengah bekerja di dapur.
Mewakili kelompok usahanya, Siti Aisah
menyampaikan terima kasih kepada KUA Cilebar yang telah ikut
memfasilitasi permohonan mereka kepada BAZNAS. “Kami sudah membuat
permohonan ke sana ke mari, namun hasilnya masih nihil. Alhamdulillah,
berkat Program Kampung Santri yang digagas KUA dan ada kegiatan
pemberdayaan ekonomi umatnya, kami bisa dipertemukan dengan BAZNAS.
Semoga saja permohonan kelompok kami ini dikabulkan sepenuhnya,” harap
Aisyah.
Ikin Muttakin selaku Penyuluh Agama
Islam yang ikut mendampingi Deni saat kunjungan tersebut juga
berkesempatan melihat kondisi Mushola Al-Ikhlas yang sekaligus
difungsikan sebagai MT, tempat ibu-ibu tersebut belajar mengaji.
“Posisinya yang terletak di tengah-tengah pesisir pantai Cilebar ini
menjadikan Mushola Al-Ikhlas ibarat oase di tengah kegersangan
spiritual yang mengancam daerah ini. Apalagi, menurut info dari jemaah
di sini tadi, kegiatan maghrib mengaji yang di beberapa daerah lain
mulai meredup, disini alhamdulillah masih tetap berjalan ramai sampai sekarang,” komentarnya.
Usai kegiatan verifikasi, Ketua BAZNAS
berjanji akan membantu kelompok usaha ini. “Selain permodalannya, insya
Allah kita bantu juga pemasarannya. Antara lain melalui kegiatan Pameran
Usaha Binaan BAZNAS dalam waktu dekat ini,” pungkasnya yang disambut
gembira ibu-ibu anggota Kelompok UMK ‘Al-Ikhlas. (alfa/azka).
Post a Comment for "Baznas Bantu Usaha Mikro Kecil Berbasis Majelis Taklim di Cilebar Karawang "