Profesionalisme Guru Berbasis SIAGA

Oleh : Wahyudin, M.Pd.I (Pengawas PAI)
Setiap orang pasti ingin profesional dalam hidupnya. Karena hal inilah yang membuat seseorang eksis dan mampu mengaktualisasikan dirinya sehingga bisa diterima dalam satu organisasi. Sebenarnya apa makna profesional? Merujuk pada UU RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Substansi dari pengertian ini membutuhkan proses panjang untuk meraih sosok profesional.



Dalam konteks Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) sangat urgen untuk mencapai profesionalisme. Dengan berpijak pada regulasi bahwa ada empat kompetensi guru yaitu kompetensi : pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Empat kompetensi ini harus berlangsung secara sinergi dan interdependensi. Puncaknya dapat dinobatkan sebagai guru profesional dengan digenggamnya sertifikat pendidik sebagai syarat mendapatkan Tunjangan Profesi Guru setiap bulan.

Seiring perjalanan waktu, setiap GPAI dan Pengawas PAI harus terus meningkatkan wawasan dan meng-update ilmu pengetahuan tiada henti. Berawal dari aplikasi Padamu Negeri (kolaborasi dengan Dikbud) kemudian beralih kepada SIMPATIKA dan di-update dengan EMIS aplikasi Dirjen Pendis untuk Guru Madrasah dan GPAI. Kemudian bulan Februari 2019 Direktorat PAI melakukan verifikasi dan validasi (verval) data Guru dan Pengawas PAI harus meng-update data melalui aplikasi Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama (SIAGA). Aplikasi ini murni untuk guru agama sehingga aksesnya lebih cepat dan akurat.

Sebagai Pengawas PAI saya bersyukur dengan adanya aplikasi SIAGA ini. Karena lebih jelas tahapan menuju profesionalisme. Diawali dengan supervisi baik secara langsung ataupun online, pendampingan terhadap guru lebih mudah. Diawali membangun kemitraan dengan guru kemudian berupaya untuk membuka aplikasi SIAGA. Seperti diungkapkan Dadang Suhardan (2010: 145) bahwa "Syarat awal membina guru agar efektif dimulai dengan hubungan awal yang akrab dan bersahabat, bebaskan guru dari sekat atasan bawahan yang membedakannya". 


Pernyataan ini sangat jelas untuk mencapai profesionalisme guru diawali membangun kerja sama yang terintegrasi dengan guru. Mengapa harus terintegrasi? Ya, untuk memasuki aplikasi SIAGA terdapat catatan penting sebagai berikut :
Pertama, setiap Guru dan Pengawas PAI memiliki Akun pribadi sehingga bisa masuk pada aplikasi SIAGA. Kemudian mengisi data dengan akurat dari data personal, riwayat pendidikan, status pegawai keikutsertaan diklat, verval NUPTK dan NRG serta pembaharuan data lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi SIAGA berisi ranah profesionalisme Guru dan Pengawas PAI. Terutama keaktifan guru mengikuti workshop, seminar, diklat hingga kegiatan untuk meningkatkan kualitas sebagai guru. Bahkan secara terprogram dituntut meningkatkan kualifikasi akademik. Tidak cukup jenjang Strata 1 idealnya Strata 2 hingga Strata 3. Sungguh luar biasa PR Guru dan Pengawas dalam mempersiapkan Generasi Emas 2045.

Kedua, hemat saya bahwa aplikasi SIAGA sebagai media untuk mempersiapkan masuk pada era industri 4.0 di mana pendataan dan semua administrasi guru melalui digital dan internet. Dengan demikian peningkatan kualitas Guru dan Pengawas PAI terus meningkat secara signifikan.

Uraian di atas sebagai grand design bahwa Aplikasi SIAGA sebagai starting point upaya meningkatkan kualitas Guru dan Pengawas PAI yang mainstreamingnya mendongkrak kualitas pendidikan secara berkelanjutan.  Selamat melengkapi Aplikasi SIAGA, data akurat akan didapatkan. Wallahu 'Alam.
Bekasi, 14 Februari 2019

*)Penulis berkhidmat sebagai Sekretaris Pokjawas PAI Kab. Bekasi dan Pengurus Pokjawas PAI Prov. Jawa Barat

(sumber: http://jabar.kemenag.go.id/opini-515-profesionalisme-guru-berbasis-siaga)

Post a Comment for "Profesionalisme Guru Berbasis SIAGA "