Ustaz Syamsul Fajri saat menikmati panorama persawahan di kampungnya di Desa Tamunti Kecamatan Pugaan Kabupaten Tabalong. (Foto: Muhammad Akbar/Radar Banjarmasin). |
Syamsul pernah dikontrak satu bulan full menjadi Imam di Masjid Alice Spring Kota Sidney Negara Australia, selama Ramadan 1435 Hijriah.
Dia bahkan dipanggil Syekh di Australia meski usianya masih relatif muda. Tahun ini dia memasuki 30 tahun. "Syekh panggilan bagi orang yang alim. Namun saya sempat malu, sebab belum pantas menerima panggilan itu," ucapnya merendah.
Kepulangannya ke kampungnya di desa Tamunti Kecamatan Pugaan Kabupaten Tabalong, di samping fokus penyelesaian tesis (penelitian untuk jenjang S2, red), dia juga memenuhi undangan teman dan sahabat untuk bisa memberikan pengajaran kepada adik-adik di pesantren.
"Saya bukan pengajar tetap di ponpes ini (Rakha, red). Hanya mengisi saja. Disamping nanti akan mengisi seminar Internasional bersama Adinda Ustaz Asal bin Yanto Ahad 5 Agustus 2018 (kemarin)," sampainya.
Ustaz Syamsul yang fasih berbahasa asing baik Arab dan Inggris ini, juga diberikan mandat menjadi imam masjid di Mesir. Tak ayal ketika tes hafalan Qur’an seleksi masuk Al-Azhar kala itu, nilainya tertinggi se-Indonesia. Padahal kala itu ada ribuan peserta asal Indonesia yang ikut tes.
Ia kemudian menjadi Imam Masjid Ar-Rahman Mesir dan menjadi Imam masjid favorit mahasiswa Indonesia selama 3 tahun sejak tahun pertama di Mesir.
Syamsul adalah anak kedua dari enam bersaudara. Dia lahir dari pasangan Ahmad Rifa’i dan Haslah di Tamunti, Kecamatan Pugaan, Kabupaten Tabalong. Meski sebagian besar masa mudanya digunakan untuk belajar di luar negeri, dia mengaku akan memilih Indonesia sebagai ladang jariyah dan dakwahnya nanti.
"Saya pulang ke Indonesia saat ini, untuk fokus tesis penelitian. September nanti rencana sudah kembali ke Mesir lagi," ucapnya.
Selain di Al-Azhar, Syamsul yang juga mengenyam bangku S2 di perguruan tinggi di American Open University. Dia memang mencintai ilmu tetapi juga gemar mengamalkannya.
"Ibadah dan pendidikan harus selaras. Tidak boleh pincang. Sebab menempuh pendidikan juga ladang ibadah, terlebih bisa diaplikasikan ke umat nantinya," ungkapnya yang mengaku guru yang menginspirasinya saat di Al-Azhar adalah Syeikh Ayyasyi Al Hammusi.
Syamsul muda ini menyempurnakan ibadahnya dengan mempersunting Fitriyani Hawary binti Abdul Wahab yang juga Alumnus Universitas Al-Azhar dan jebolan MA Normal Islam Puteri Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai. Pasangan ini dikarunia dua orang anak. (prokal.co).
Post a Comment for "Syamsul Fajri, Ustadz Muda asal Tabalong yang Penuh Prestasi"