Perguruan Tinggi Islam Agar Lebih Kontributif dalam Penyelesaian Problem Umat

BRNews - Menteri Agama meminta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk turun gunung agar lebih kontributif dalam penyelesaian persoalan umat. Menurutnya, PTKIN tidak boleh hanya duduk di menara gading. PTKIN dituntut memberikan dampak positif bagi lingkungannya.

“Ini adalah bentuk dari pengabdian kepada masyarakat,” kata Menag Lukman Hakim Saifuddin saat Meresmikan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Gedung Fakultas Psikologi, serta  sembilan Balai Nikah dan Manasik Haji KUA yang dipusatkan di UIN Ar Raniry, Banda Aceh, Rabu (28/2).
Hadir dalam kesempatan ini, Rektor UIN Ar Raniry Farid Wadjdi, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Arskal Salim, Kakanwil Kemenag Aceh Daud Pakeh, serta seluruh civitas akademika UIN Ar Raniry.
Menag berharap PTKIN dikembangkan menjadi sentrum kajian yang relevan dengan dinamika problem keumatan. Dengan demikian, PTKIN dapat melahirkan karya-karya akademik kontekstual, termasuk menjadi lokus bagi siapa saja yang ingin studi lebih mendalam.
Seturut dengan harapan Menag, Rektor UIN Ar Raniry Farid mengatakan bahwa  masyarakat Aceh telah merasakan kehadiran kampus UIN. Menurutnya, UIN Ar-Raniry Aceh ikut terlibat dalam penyusunan ‘qanun syariah’ yang saat ini diberlakukan di Aceh.
“Berkaitan dengan syariat Islam di Aceh, kiprah UIN Ar Raniry sangat dirasakan oleh masyarakat Aceh,” ungkap Farid.
UIN Ar Raniry terus berkembang. Saat ini, UIN yang terletak di wilayah paling barat Indonesia ini menjadi kampus pilihan bagi banyak mahasiswa asing.  Farid mengatakan kalau UIN Ar Raniry baru saja mewisuda 67 mahasiswa asing  dari berbagai negara, antara lain: Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. (kemenag|mnm).

Post a Comment for "Perguruan Tinggi Islam Agar Lebih Kontributif dalam Penyelesaian Problem Umat "