BRNews - MTs. Asih Putera dalam proses pembelajaran memiliki banyak program unggulan yang menjadi daya tarik sekolah ini. Banyak metode yang diterapkan. Hal ini membuat anak didik akan semakin
mudah menggali potensi kecerdasan yang dimiliki sehingga tidak ada
alasan sulit untuk mentransfer ilmu kepada anak didik.
Salah satunya adalah dengan melaksanakan karya
wisata (study tour). Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan
susasana menyenangkan dalam pembelajaran sehingga mampu memacu semangat
dan antusias peserta didik.
Banyak ragam dalam proses
pelaksanaan karya wisata tersebut salah satunya yaitu dengan kegiatan kelas berjalan yang menjadi unggulan dalam pembelajaran di MTs.
Asih Putera. Metode ini adalah kegiatan belajar mengajar dengan
mengajak peserta didik untuk mengunjungi suatu objek tertentu guna
memperluas pengetahuan secara langsung. Selanjutnya, peserta didik
membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan
tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
Setiap mata pelajaran pada dasarnya
memiliki ruang lingkup yang luas untuk digali. Salah satunya adalah mata
pelajaran IPS dan Seni Budaya yang dilaksanakan pada hari Selasa, 7
November 2017. Pada kesempatan ini, tujuan kunjungan kelas
berjalan yaitu ke Museum Sri Baduga dalam proses pembelajaran IPS.
Kunjungan ini diikuti oleh kelas VIII A, B, C, dan D.
Museum Sri Baduga Bandung adalah
bukti kecintaan warga Jawa Barat keturunan suku sunda khususnya yang
mengabadikan sebuah bangunan bergaya suhunan panjang dan panggung khas
Jawa Barat dengan segala benda -benda pusaka sebagai harta tidak
ternilai yang ada di dalamnya.
Museum Sri Baduga yang didirikan sejak
awal tahun 1974 berada di kota Bandung yang terletak di ruas Jalan
B.K.R. 185 atau jalan lingkar selatan dan sangat dekat lokasinya dengan
lapangan bersejarah di Bandung yaitu Lapangan Tegallega
dan berdekatan pula dengan objek sejarah di kota Bandung lainnya yaitu
Monumen Bandung Lautan Api.
Sebagai salah satu Museum yang diperuntukan
untuk masyarakat umum, museum Sri Baduga bisa dikatakan memiliki banyak
koleksi benda-benda bersejarah seperti berbagai jenis koleksi Geologika,
Biologika, Etnografika, Arkeologika, Historika, Numismatika/Heraldika,
Filologika, Keramik, Seni Rupa dan Teknologi.Tercatat secara keseluruhan
Museum Sri Baduga memiliki tidak kurang dari 5.367 buah koleksi
peninggalan bersejarah yang sangat tidak ternilai harganya. Dipilihnya
Museum Sri Baduga sebagai objek kunjungan adalah untuk mengetahui lebih
jelas berbagai sejarah kota Bandung.
Selain kunjungan ke Museum Sri Baduga,
kelas berjalan juga dilakukan dengan kunjungan berikutnya ke Saung Udjo
dalam proses pembelajaran seni budaya. Saung Angklung Udjo dibangun pada
tahun 1966 oleh Udjo Ngalagena atau juga dikenal sebagai Mang Udjo
bersama dengan istrinya, Uum Sumiati, dengan tujuan melestarikan seni
dan budaya tradisional Sunda.
Saung Angklung Udjo juga menarik perhatian dunia
internasional sehingga banyak wisatawan asing yang datang berkunjung
untuk menikmati suara angklung yang indah dan menenangkan hati.
Dipilihnya Saung Angklung Udjo sebagai objek kunjungan adalah untuk
mengetahui lebih jelas kebudayaaan tradisional Jawa Barat.
Program kelas berjalan ini menjadi salah
satu program yang efektif dilakukan dalam pembelajaran. Dengan harapan,
kegiatan ini akan terus dilaksanakan dan objek kunjungan semakin
beraneka ragam demi memaksimalkan pembelajaran peserta didik selama di
kelas. (kemenag jabar|mnm).
Post a Comment for "Melalui Kegiatan Kelas Berjalan Siswa Tampak Antusias Menyerap Ilmu"