Pengembangan Wisata di Pulau Derawan Harus Perhatikan Aurat


BRNews - Sektor pariwisata di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, khususnya di Kecamatan Pulau Derawan semakin meningkat setelah kawasan ini menjadi tuan rumah beberapa cabang olahraga pada PON 2008.
Namun pengembangan sektor pariwisata ini harus menghormati kultur keagamaan masyarakatnya yang mayoritas beragama Islam.

Pesan ini disampaikan oleh Ustadz Syarifuddin saat memberikan penyuluhan di Masjid Al-Ihlas, Kampung Pulau Derawan, Kamis (16/09) beberapa waktu lalu.

Penyuluh agama Islam Kementerian Agama ini menyampaikan pesannya di hadapan ratusan peserta yang terdiri dari para orang tua, pemuda dan pelajar usai shalat berjamah dzuhur.

Kehadiran para pendatang atau wisatawan lokal maupun mancanegara jangan sampai melunturkan kultur keislaman di Kampung Derawan. 

Syarifuddin menyoroti persoalan aurat. Ia berpesan kepada masyarakat untuk mengingatkan para wisatawan agar berpakaian sopan saat berada di wilayah perkampungan.

"Orang luar itu biasanya sangat taat aturan. Kita ini yang terkadang tidak taat kepada aturan agama kita sendiri," tegasnya sembari mengingatkan anak-anak Kampung Derawan agar tidak mengikuti kebiasaan dan cara berpakaian para wisatawan selama berada di kawasan pantai.

Pulau Derawan hanya berukuran sekitar 4×1 km yang secara administratif hanya menjadi satu kampung. Menurut tokoh kampung ini, jumlah penduduknya sekitar 1600 jiwa yang sebagian besar merupakan penduduk asli yang sudah berdiam di pulau itu dan menganut agama Islam sejak nenek moyang.

Perjalanan laut ke pulau Derawan dari Pelabuhan Tanjung Batu atau ibukota kecamatan Pulau Derawan ditempuh dalam waktu 20 menit dalam kondisi normal. 

Sektor pariwisata di pulau ini meningkat pesat setelah menjadi tuan rumah beberapa cabang olah raga PON 2008. Infrastruktur dan rumah-rumah penduduk diperbaiki oleh pemerintah. (kemenag|mnm).