Peusijuek, Tradisi Orang Aceh Pergi Haji

ilustrasi (ist)

BRNews - Beragam budaya nusantara tidak bisa dilepaskan dari tradisi Islam. Apalagi bagi daerah Nangroe Aceh Darussalam. Provinsi yang berjuluk Serambi Mekah ini dikenal mempunyai tradisi terhubung erat dengan Islam. Salah satunya diantaranya adalah peusijuek haji. Sebuah upacara lokal Aceh yang diperuntukkan bagi mereka yang akan pergi haji. 

Bagi masyarakat Aceh ritual peusijuk itu bermacam ragamnya.Peusijuek bisa dipahami sebagai sebuah prosesi adat yang dilakukan pada kegiatan-kegiatan tertentu dalam kehidupan masyarakat di Aceh. Contohnya seperti peusijuek pada upacara perkawinan, upacara tinggal di rumah baru, upacara hendak merantau, pergi/naik haji, peusijuek keureubeuen (kurban), peusijuek perempuan diceraikan suami, peusijuek orang terkejut dari sesuatu yang luar biasa (harimau, terjatuh dari pohon, kena tabrakan kendaraan yang mengucurkan darah berat), perkelahian, permusuhan, sehingga didamaikan dan lain sebagainya . Beragam prosesi peusijuk ini masih dilakukan oleh masyarakat Aceh hingga sekarang. Harapannya adalah mendapatkan  keberkahan dari apa yang dilakukannya. Sebuah kearifan yang patut untuk dipertahankan sebagai warisan bagi generasi yang akan datang.
Peusijuek dalam bahasa Aceh bisa diartikan menepung tawar. Peusijuek secara bahasa berasal dari kata sijuek (bahasa Aceh yang berarti dingin), kemudian ditambah awalan peu (membuat sesuatu menjadi), berarti menjadikan sesuatu agar dingin, atau mendinginkan Tradisi tersebut merupakn salah salah satu tradisi Aceh yang masih dilestarikan hingga sekarang. Peusijuek dikenal sebagai bagian dari adat
Paesejuk orang naik haji juga menjadi tradisi yang sampai sekarang masih dipertahankan.Bahkan menjadi salah satu acara pokok bagi jamaah calon haji. Di kampung-kampung paesejuk haji kerap dilakukan menjelang bulan haji.  Upacara ini dilakukan oleh saudara atau warga kampung bila ada dikampungnya ada yang akan menunaikan haji. Tujuannya sama dengan di daerah lain yaitu mendoakan agar orang yang akan naik haji tersebut bisa melaksanakan ibadah dengan sempurna. Prosesinyapun juga sama dengan acara peusijuek peusijuek-peusijuek lainnya. Seperti tradisi-tadisi bagi calon jemaah haji lainnya, upacara paesejuk haji diperuntukkan agar para calon haji juga mendapatkan kelancara dalam menunaikan ibadahnya.
Berbahan Tepung
Diantara alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam prosesi peusijuek air dan tepung tawar, yang telah di campur menjadi satu dan di percikan kepada orang yang bersangkutan mengandung dan melambangkan orang yang bersangkutan tetap dalam kesabaran dan ketenangan, campuran tersebut dalam masyarakat aceh berupa beras dan padi, melambangkan, kesuburan, kemakmuran dan keutuhan.
Tata cara pelaksanaan peusijuek dilakukan dengan urutan, pertama menaburkan beras padi (breuh padee), kedua, menaburkan air tepung tawar, ketiga menyunting nasi ketan (bu leukat) pada telinga sebelah kanan dan terakhir adalah pemberian uang (teumutuek) Tara cara ini umumnya hampir sama dalam setiap prosesi peusijuek, tetapi juga kadang-kadang terdapat beberapa perbedaan menurut kegiatan yang diadakan peusijuek tersebut. Biasanya perlengkapan peusijuek terdiri dari: talam satu buah, breuh padee (beras) satu mangkok, bu leukat (ketan) satu piring besar bersama tumpoe (penganan berupa kue yang dibuat dari tepung dan pisang) atau kelapa merah, teupong taweu (tepung) dan air, oun sineujuek (daun yang khusus digunakan untuk prosesi peusijuek), on manek mano (jenis daun-daunan), on naleung samboo (sejenis rerumputan yang memiliki akar yang kuat), glok ie (tempat cuci tangan), dan sangee (tudung saji)
sumber: tabloid Labbaik no. 34/2013.