Dari Sampah, Warga Tasikmadu Lowokwaru Malang Bisa Bangun Masjid

(radarmalang.id)
BRNews - Kreatifitas warga RW 06, Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, bisa dicontoh oleh masyarakat lainnya dalam mencari dana untuk menutupi sebuah kegiatan. Ternyata dari sampah itu bisa menghasilkan sesuatu yang brillian. Inilah contohnya.
Sampah bagi sebagian masyarakat mungkin menjijikkan. Namun, bagi warga RW 06, Kelurahan Tasikmadu, Lowokwaru, Malang,  ini justru sampah bisa menjadi berkah. Sebab, dari sampah itulah warga yang berada di Perumahan Puri Kartika Asri tersebut bisa mendirikan Masjid Al-Mustaqim.
Kok bisa? Ya, berawal ketika 2012 lalu, warga ingin mendirikan masjid. Tapi, dana yang terkumpul dari sumbangan warga tidak mencukupi. Jadi, salah satu warga bernama Wagimin mengusulkan untuk meminta sumbangan lagi kepada warga. Tidak dalam bentuk uang, tapi berupa sampah.

”Saat itu kami tidak mau lagi membebani warga dengan sumbangan berupa uang. Begitu kami mintai sumbangan sampah, mereka justru antusias,” kenang Wagimin.
Memang, dari dana sampah itu belum mencukupi untuk biaya pembangunan masjid seluas 12 meter x 9 meter itu. Sebab, total anggarannya sekitar Rp 750 juta. ”Selain itu, kami juga menggali dana dari sumber lain,” ungkap Wagimin.
Kenapa harus mengumpulkan sampah? Menurut Wagimin, selama ini sampah dibuang begitu saja oleh warga. Dia menyayangkan karena sebenarnya sebagian sampah kering ada nilai ekonominya. Karena itu, daripada dibuang percuma, dia manfaatkan untuk kepentingan masjid.
”Sampah yang diolah akan bermanfaat bagi masyarakat. Contohnya bisa digunakan untuk membangun masjid ini,” ujar pria asal Banyuwangi tersebut.
Air Wudu Hasilkan Uang
Takmir Masjid Al Mustaqim, RW 6, Kelurahan Tasikmadu, terbilang kreatif. Selain punya cara mendapatkan donasi dengan mengumpulkan sampah, juga punya ”bisnis” sampingan. Yakni mengolah air dari aliran air wudu untuk mengaliri kolam lele.
Ada tiga kolam lele yang berada di sekitar masjid. Air dalam kolam terus berganti karena setiap hari air mengalir. ”Jadi, daripada air terbuang begitu saja, kami manfaatkan untuk memelihara lele,” tandas Widji, ketua Takmir Masjid Al Mustaqim.
Hasil dari penjualan lele memang tidak bisa diharapkan. Sebab, kebanyakan hasil lelenya diberikan kepada warga yang membutuhkan. ”Kalau ada yang beli monggo, tapi kadang kami kasihkan saja,” ungkap pensiunan TNI ini.
Tak hanya kolam lele yang menjadi usaha takmir masjid, tapi juga sayuran. Ada beragam jenis sayuran yang ditanam. Di antaranya tomat dan  lombok. Juga ada sejumlah bunga. ”Ini lebih untuk mengisi lahan yang kosong saja. Jadi, di sekitar masjid ini kami menginginkan tidak ada yang sia-sia,” imbuh Widji.(radarmalang.id)

Post a Comment for "Dari Sampah, Warga Tasikmadu Lowokwaru Malang Bisa Bangun Masjid"