Baiturahman News - Direktur Jenderal Kesehatan
Masyarakat Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan bahwa 70
tenaga kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tidak ada
berhaji pada tahun ini demi memaksimalkan layanan bagi jamaah.
Pada tahun ini pemerintah meningkatkan pengawasan pada jamaah saat
lempar jumroh di Mina untuk mencegah terjadinya insiden seperti tahun
lalu. Sejumlah petugas perlindungan jamaah akan secara dinamis bergerak
di sepanjang jalur lempar jumroh.(jurnalhajiumrah)
Menurut dia, para petugas dari tim kesehatan ada yang tetap berjaga
di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) untuk mendampingi jamaah yang
sakit dan harus dibadalkan dan ada yang mendampingi jamaah-jamaah yang
sakit melakukan pendampingan di safari wukuf.
Sementara itu sisanya mengikuti atau melakukan pendampingan jamaah
yang melakukan wukuf di Padang Arafah. Ia menjelaskan secara umum ada
tiga kategori jamaah. Kelompok satu adalah kelompok yang bisa dikelola
oleh dokter kelompok terbang (kloter) yang artinya jamaah yang sehat.
Kelompok dua adalah jamaah yang masih bisa dikelola dokter kloter
tapi dengan pendampingan khusus jadi jamaah yang sakit tapi masih bisa
dikelola dokter kloter.
"Tadi kami mengusulkan melalui teman-teman di sektor kalau bisa
jamaah yang seperti ini dikelompokkan dalam satu bus tersendiri sejak
berangkat dan dari pemondokan terus dijaga oleh dokter dan paramedis di
situ," katanya.
Kelompok ketiga adalah jamaah yang harus melakukan safari wukuf.
Safari wukuf adalah kegiatan membawa jamaah yang sakit menuju Arafah
dengan menggunakan moda transportasi. Setelah berhenti sejenak jamaah
yang sakit kembali dibawa ke fasilitas kesehatan.
Sementara badal haji adalah mewakilkan haji seseorang yang tidak
mampu lagi berhaji atau telah meninggal. Sebelumnya Menteri Agama Lukman
Hakim Saifuddin mengapresiasi komitmen petugas haji dalam memberikan
layanan kepada jamaah. Bahkan, Menag mengaku terharu saat mengetahui
bahwa sebagian dari petugas telah menyiapkan dirinya untuk sepenuhnya
bertugas di masa Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
"Saya amat sangat terharu (mendengar) sebagian mereka bahkan sejak
di Tanah Air menyiapkan diri untuk tidak berhaji semata-mata demi untuk
memberikan khidmat yang sepenuhnya kepada para jamaah haji kita," kata
Menag saat berkunjung ke KKHI.
Ia menilai itu adalah sikap luar biasa yang didasari keikhlasan.
Sementara itu kuota jamaah haji reguler Indonesia adalah 155.200 orang.
Mereka akan dilayani oleh sekitar 384 petugas kesehatan dan 500an tenaga
pengamanan, pemondokan, katering dan perlindungan jamaah.
Post a Comment for "Demi Maksimalkan Layanan, 70 Petugas Kesehatan tidak Berhaji "