Lodeh 7 Warna Diyakini Warga Yogya Jauhkan “Pageblug”

Bahan sayur Lodeh (dok/kr)

Warga DI Yogyakarta sejak beberapa hari terkahir ini, menerima pesan aplikasi berantai yang isinya himbauan memasak sayur Lodeh 7 Warna.

Masjid Pathok Negara Plosokuning sudah melaksanakan memasak sayur tersebut sebagai salah satu upaya yang diyakini menenangkan hati mengusir pageblug atau bala yang saat ini ada.

Dilansir stus krjogja.com, Takmir Masjid Pathok Negara Plosokuning, Kamaludin Purnomo menyebut hal tersebut bukanlah musrik dan menyesatkan lantaran menjadi salah satu kepercayaan warga Ngayogyakarta sejak masa dahulu.

Menurut dia, secara rasional cara memasak lodeh yang menggunakan bahan segar dengan tambahan rempah khas Indonesia memiliki keunggulan untuk menjaga kesehatan tubuh.

“Mbah-mbah kita dulu punya tradisi, sebuah kearifan lokal masyarakat Jawa. Masakan ini dibuat dengan bahan sayuran segar dan empon empon serta rempah rempah khas Indonesia. Ini bukan musrik atau hal lain yang bertentangan dengan nilai agama, namun dipercaya sebagai penolak bala,” ungkapnya.
Warga Yogyakarta, kawulo Ngayogyakarta sudah sejak lama mempercayai adanya penolak bala seperti ini. Namun, terpenting dalam situasi ini adalah mengikuti anjuran yang sebelumnya sudah disampaikan Sri Sultan HB X untuk mengurangi aktivitas di luar rumah serta menjaga kesehatan.

Berikut makna bahan-bahan dalam sayur Lodeh 7 Warna :

Kluwih : kluwargo luwihono anggone gulowentah gatekne.
Cang gleyor : cancangen awakmu Ojo lungo-lungo

Terong : terusno anggone olehe manembah Gusti Ojo datnyeng, mung yen iling thok.

Kulit Mlinjo : Ojo mung ngerti njobone ninh kudu reti njerone babagan pagebluk.

Waluh : uwalono ilangono ngeluh gersulo.

Godong So : golong gilig donga kumpul wong Sholeh sugeh kaweruh Babakan agama lan pagebluk
Tempe : temenana olehe dedepe nyuwun pitulungane Gusti Allah. (kr/ulul).


Subscribe to receive free email updates: