Tingkatkan Kualitas Madrasah, Kemenag Aceh Bersinergi dengan Artline Jepang

foto kemenag
BRNews.id - Untuk meningkatkan kualitas madrasah, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh bersama Artline Shachihata, akan bersinergi. Hal ini terungkap usai penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) di Kanwil Kemenag Aceh Daud Pakeh di Kantor Pusat Artline Shachihata, di Nagoya, Jepang.
 
"Kami bersyukur bisa hadir disini, bertemu langsung dengan pihak Artline di perusahaan di sini, kami sangat berterimakasih atas kerjasama fasilitas yang disediakan selama kami di Jepang. Kita telah mempunyai dasar kerjasama antara dua lembaga untuk pengembangan pendidikan selama lima tahun mulai dari 2018 sampai dengan tahun 2023," ujar Kakanwil, Jumat (14/6/2019).



Inmas Kemenag Aceh melansir, Kakanwil Kemenag Aceh bersama jajarannya dan perwakilan Dinas Pendidikan Aceh melakukan studi banding ke Jepang sejak 10 hingga 15 Juni 2019.

Penandatanganan MOU yang ditujukan bagi Kelompok Kerja Kepala Sekolah dan Madrasah ini, merupakan lanjutan dari MOU yang telah ditandatangani pada Januari 2018 lalu. Pada saat itu, GM Artline Shachihata Masaaki Okuno pun turut menyaksikan penandatanganan MOU oleh Kakanwil Kemenag Aceh Daud Pakeh dan Presiden Direktur Armando Murni (Artline Indonesia) Aruwan Soenardi.

Kakanwil mengatakan maksud dan tujuan kerjasama adalah menjalin kemitraan Kemenag Aceh dengan Artline Shachihata Nagoya Jepang dalam membina, mengembangkan sumber daya pendidikan, khususnya pendidik dan siswa.

"Kita berharap tujuannya dapat meningkatkan kompetensi pendidik dalam proses belajar mengajar dan membina siswa pada berbagai ektrakurikuler," sebut Kakanwil.

Dikatakannya, program-program kerja sama yang sedang berjalan antara lain peningkatan kompetensi pendidik, siswa, pelatihan Bahasa Jepang, beasiswa serta studi banding ke Jepang, "Kami mengharapkan agar pihak Artline juga dapat berpartisipasi dalam manata sarana dan prasarana untuk peningkatan mutu pendidikan," tambahnya.

Selanjutnya Kakanwil menyampaikan mendukung setiap program yang dapat memajukan pendidikan di Aceh. Kakanwil menyadari, mengembangkan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi Aceh yang pernah dilanda konflik puluhan tahun dan juga hancur diluluhlantakkan oleh tsunami pada akhir Desember 2004 lalu.

"Sama seperti Jepang, terlebih dahulu mengalami tsunami, tapi hari ini pendidikan jepang jauh maju lebih pesat. Kami di Aceh juga ingin hal yang sama untuk anak-anak generasi penerus kita," ucap Kakanwil.

Menurut orang nomor satu Kemenag Aceh, pihaknya menaungi 11.574 tenaga pendidik PNS dan 14.723 pendidik Non PNS dengan lembaga pendidikan sebanyak 336 tingkat RA, 601 tingkat MI, 432 tingkat MTs, dan 278 tingkat MA. "Total terdapat 1.647 lembaga pendidikan  mulai RA sampai MA baik negeri maupun swasta yang tersebar dari 23 kabupaten/kota," ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan Kanwil Kemenag Aceh terhadap Artline Shachihata, Daud Pakeh menyampaikan akan memberikan rekomendasi dan akses kepada Artline untuk melakukan kegiatan sesuai nota kesepahaman.

GM Artline Shachihata Masaaki Okuno mengatakan mereka memilih Aceh untuk menjalin kerjasama dalam bidang Pendidikan, karena wilayah itu memliki kesamaan sejarah dengan negaranya. Yaitu kedua daerah tersebut pernah luluh lantak akibat bencana alam tsunami dan konflik bersenjata, dengan harapan dari kerjasama tersebut mampu meningkat SDM tenaga pengajar maupun siswa.

Pada kesempatan tersebut kedua belah pihak juga melakukan serah terima cinderamata sebagai tanda kehormatan dan ikatan kerjasama yang baik antar kedua lembaga.

Kabag TU, Saifuddin, beberapa Kabid, sejumlah Kakankemenag dan Kepala Madrasah ikut serta dalam kunjungan ke negara berjulukan Negeri Sakura tersebut.

"Program Kemitraan Bidang Pendidikan Artline Ka Jadeh Atjeh Carong" tersebut disponsori Artline Jepang. (azka/mnm).

Subscribe to receive free email updates: