BRNews-Demokrasi multipartai,
merupakan sistim perpolitikan yang dianut Indonesia. Maka berbagai
partai politik turun berlaga dalam pemilihan umum, dan semua memiliki
hak untuk memegang kendali atas tugas-tugas pemerintah, baik secara
terpisah maupun dalam koalisi.
Gubernur Jawa Barat, Mochamad
Ridwan Kamil, mengatakan, bahwa dengan iklim politik seperti itu, semua
bergerak dinamis. Sehingga diperlukan stabilitas dan kondusifitas dalam
setiap pergerakan politiknya.
"Mari suarakan semangat damai
dan semangat sejuk dalam Pileg dan Pilpres 2019," kata Gubernur Jabar
dalam acara Deklarasi Bersama dalam Rangka Mewujudkan Pileg dan Pilpres
Damai 2019, di Aula Moelyono Mapolda Jabar Bandung, Rabu (12/9).
Emil, sapaan akrabnya, mengatakan semangat netralitas menjadi kebutuhan dasar dari penyelenggaraan demokrasi di Indonesia.
Pada Pileg dan Pilpres 2019,
tercatat ada 20 partai yang akan menjadi pilihan rakyat. "Maka semakin
banyak partai semakin tinggi dinamika," kata Emil.
Tugas KPU, lanjut Emil,
melaksanakan sebaik- baiknya Pileg maupun Pilpres di 2019. Karena biaya
politik yang dikeluarkan tidaklah sedikit. "Oleh karena itu, dengan
biaya yang sangat mahal. Syarat nomer satunya adalah stabilitas dan
kondusifitas," katanya.
Emil menceritakan
pengalamannya pada Pilgub 2018. Ia merasa betapa rasa aman itu hadir.
Nyaman itu ada, sehingga Jabar layak jadi percontohan proses Pemilu yang
luar biasa.
"Ini karena Pimpinan Polda dan Kodam III/ SLW sinergis, dan menjunjung tinggi netralitas sampai ke hari pencoblosan," katanya.
Emil menuturkan, bahwa saat ini, sebuah pertikaian dapat dimulai dari gadget. Berbeda dengan jaman orde baru dulu, bukan pengerahan masa secara masif tapi dari dis-informasi, atau berita bohong.
"Berita bisa bohong, foto
bisa diedit, oleh karena itu saya menitipkan para pimpinan partai agar
para pendukung jangan menyebar berita yang belum 'verified.' Caranya
mudah, ada nggak di media mainstream. Kalau ada news value, pasti dimuat kantor berita," katanya. (jabarprov.goid).
Post a Comment for "Kunci Pileg Pilpres Damai 2019, Stabilitas dan Kondusifitas"