Meski Puncak Macet, Banyak Pengemudi Ogah Lewati Jalur Jonggol

BRNews - Meskipun lalu-lintas jalur puncak kondisinya macet, namun pengendara dari arah Cianjur menuju Jakarta lebih memilih Jalur Puncak. Padahal  pihak kepolisian sudah menganjurkan supaya menggunakan Jalur Jonggol.



Kepadatan dan kemacetan kendaraan di jalur Puncak masih terjadi hingga hari keempat setelah lebaran (H+4), Selasa 19 Juni 2018.

"Kendaraan dari Cianjur hanya melintas di Puncak (Kabupaten Bogor)," kata Kepala Satuan Lalulintas Polisi Resor Bogor Ajun Komisaris Hasby Ristama di Kecamatan Cisarua.
Menurutnya, kendaraan yang melintas terdiri dari pemudik dan wisatawan.

Dirilis pikiran-rakyat.com, pengalihan kendaraan diyakini bisa mengurangi kepadatan di Jalur Puncak Kabupaten Bogor. Hasby mengakui jajarannya telah berupaya maksimal menyosialisasikan lewat media sosial resmi kepolisian maupun media massa selama arus mudik dan balik lebaran kali ini.

Beberapa pengendara mengaku tidak mau mengambil resiko menggunakan jalur Jonggol karena tidak mengetahui kondisi jalan tersebut. Namun, menurut Hasby, tak sedikit komentar positif warganet di lini masa yang merasa lebih nyaman dan lancar menggunakan jalur Jonggol.

"Banyak netizen yang komen lewat Jonggol lebih cepat cuma dua jam," kata Hasby mengutip komentar di akun media sosial polisi.

Ia menjelaskan, kendaraan yang melintasi jalur Jonggol bisa menuju Kecamatan Sukamakmur di Kecamatan Cibodas Kabupaten Cianjur kemudian langsung mengarah ke Cuteureup-Sentul lalu ke Jakarta.

Dibandingkan hari sebelumnya, Hasby mengakui kepadatan kendaraan di Jalur Puncak mulai menurun. Penurunan itu berdasarkan kondisi lalu lintas pada saat pemberlakuan sistem satu arah dari arah Cianjur ke Jakarta, Selasa siang.

Menurutnya, kepadatan kendaraan yang biasanya terjadi selama 4-5 jam menjadi hanya dua jam setelah penerapan sistem satu arah. Karena itu ia menyimpulkan, puncak kepadatan kendaraan selama arus balik lebaran terjadi pada akhir pekan lalu.


Namun, Hasby tidak memungkiri peningkatan jumlah kendaraan bisa saja terjadi kembali pada Rabu 20 Juni 2018. Ia memperkirakan masih ada pemudik maupun wisatawan yang mau memanfaatkan hari terakhir cuti bersama yang ditetapkan pemerintah.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Bina Marga melakukan penjagaan di ruas Jalur Puncak yang baru diperbaiki dan rentan longsor. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Bina Marga Atyanto Busono mengakui upaya tersebut untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas.

Petugas terkait melakukan penjagaan di kawasan Puncak Pass Ciloto yang sempat terkena longsor beberapa waktu lalu. Saat ini, pemerintah telah melakukan perbaikan dan pelebaran jalan sepanjang enam meter dengan memotong tebing di sisi jalan tersebut.

"Kita ada pemasangan barrier (pembatas jalan) dan pengaturan lalu lintas dengan pemasangan lampu selang, rambu-rambu lalu lintas, dan water barrier. Ini untuk memberi tanda bagi pengendara yang melintas," kata Atyanto. Pihaknya juga menyiapkan sejumlah alat berat untuk mengantisipasi bencana longsor. (pr|mnm).

Subscribe to receive free email updates: