Jateng-DIY Jadi Pilot Project Pelatihan Manajemen Masjid
foto republika |
BRNews
- Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Wilayah DIY Muhamad mengatakan momen
Ramadhan adalah momen yang sangat bagus, tetapi terkadang takmir masjid tidak
bisa memanfaatkan secara baik. Oleh karena itu, dibutuhkan pelatihan-pelatihan.
"Karena
itu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta bersama Bank Muamalat
menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Kegiatan Ramadhan dan Kemakmuran
Masjid," kata Muhamad di sela-sela acara pelatihan manajemen masjid di
Hotel Grand Inna Malioboro Yogyakarta, Ahad (8/4). Acara ini dibuka oleh Wakil
Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.
Harapannya
setelah mendapatkan pelatihan tersebut nanti pada bulan Ramadhan mendatang akan
didapatkan banyak kegiatan di masjid dan dana yang masuk banyak. "Sehingga
terlayanilah jamaah masjid secara luas," kata Muhamad yang juga sebagai
Ketua Baznas Kota Yogyakarta ini.
Sementara
itu, Ketua Panitia Pelatihan Manajemen Kegiatan Ramadhan dan Kemakmuran Masjid
yang juga Wakil Ketua Pelaksana Baznas Kota Yogyakarta Misbahrudin mengatakan
pelatihan manajemen masjid ini merupakan bentuk pelaksanaan Yogya Takwa.
"Yang
sedianya hanya diperuntukkan bagi takmir masjid di kota Yogyakarta,tetapi
ternyata peminatnya luar biasa. Ada yang berasal dari Banyumas, diikuti 400
takmir masjid," ujar Misbahrudin yang juga Kepala Seksi Pemberdayaan Zakat
Kanwil kemenag DIY ini.
Pada
kesempatan ini juga dilakukan penyerahan bantuan senilai Rp 100 ribu bagi
setiap masjid yang mengikuti kegiatan ini dan premi BPJS Ketenagakerjaan bagi
seorang marbot masjid selama setahun dibayarkan oleh Bank Muamalat.
Hal
itu juga disampaikan Direktur Retail Bankng Bank Muamalat, Purnomo B. Soetadi,
bahwa bantuan Rp 100 ribu untuk masjid merupakan saldo awal untuk membuka rekening.
Sedangkan bantuan premi BPJS Ketenagakerjaan untuk marbot masjid karena marbot
masjid merupakan pekerjaan mulia yang mengurusi masjid untuk segala hal.
Kalau
bantuannya diberikan dalam bentuk uang cepat habis. Premi bagi marbot masjid
ini diberikan selama setahun secara gratis oleh Bank Muamalat. Untuk premi
tahun selanjutnya diharapkan bisa dibayarkan dari hasil kegiatan dengan
aplikasi sederhana yang diberikan dalam pelatihan manajemen masjid ini.
"Dengan aplikasi tersebut takmir atau marbot masjid bisa melayani jamaah
masjid untuk pembelian pulsa, pembelian tiket kereta api, pembelian token
listrik, dan lain-lain," jelasnya.
Lebih
lanjut Purnomo mengatakan Jawa Tengah dan DIY sebagai pilot project bagi
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dalam memberikan pelatihan tata kelola keuangan
(manajemen) masjid yang sejak tiga pekan yang lalu sudah dimulai di Tegal dan
Pekalongan. "Targetnya hanya 1.000 masjid tetapi sampai sekarang ternyata
sudah 1.473 masjid yang mengikuti pelatihan manajemen masjid," ujarnya.
Ia
menambahkan, pelatihan manajemen masjid diberikan karena mayoritas pengurus
masjid tidak semuanya mempunyai latar belakang yang cukup untuk pengelolaan
keuangan. Padahal salah satu hal yang dituntut oleh umat adalah transparansi
supaya amanah. "Makanya masjid kami bantu dengan memberikan aplikasi yang
sederhana," kata Purnomo.
Selanjutnya,
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Purwadi, dalam sambutannya berharap setelah
adanya pelatihan ini dibuat roadmaplangkah apa yang akan dilakukan
di tahun berikutnya. "Sehingga akan ada peningkatan dan jangan sampai
tahun berikutnya diberikan pelatihan yang sama. Kalau kegiatan ini merupakan
salah satu bentuk kegiatan Yogya Takwa, harus punya identifikasi takwanya
seperti apa dan harus meningkat," tuturnya.
Pelatihan
yang diberikan antara lain Manajemen Kemakmuran Masjid oleh Ketua DMI DIY
Muhamad, Manajemen Keuangan Masjid oleh Pimpinan PT Bank Muamalat Indonesia
Tbk, Media Promosi yang cocok untuk mempromosikan filantropi oleh Pendiri
Kampus Dosen Jualan Suryadin Laoddang, Optimalisasi Unit Pengumpul Zakat Masjid
dalam Pengelolaan Zakat oleh Wakil Ketua Pelaksana Baznas Kota Yogyakarta,
Misbahrudin. (republika).