Hindari Perdebatan "Keras" Walau Kita Yakin Benar
Dari ‘Aisyah Ra. bahwa Nabi Saw bersabda,
أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الأَلَدُّ الْخَصِمُ
"Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling keras debatnya.”
Pelajaran yang terdapar dalam hadits ini adalah;
1. Yang dimaksud orang yang paling dibenci di sini adalah orang yang berdebat dengan cara yang keras.
2.
Secara umum, orang yang suka berdebat akan menghilangkan keberkahan
pada ilmunya. Karena orang yang menjatuhkan diri dalam perdebatan,
tujuannya hanya ingin dirinya menang.
Dan hal tersebut sangat dimurkai Allah Swt. Sebagaimana hadits Nabi Saw. :
إِنَّ أَبْغَضَ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الْأَلَدُّ الْخَصِمُ
"Sesungguhnya orang yang paling dimurkai oleh Allah adalah orang yang selalu mendebat."
(HR. Bukhâri, no. 2457; Muslim, no. 2668)
3. Mengingkari kemungkaran dan menjelaskan kebenaran merupakan kewajiban seorang Muslim.
Jika
penjelasan itu diterima, itulah yang dikehendaki. Namun jika penjelasan
itu ditolak, maka hendaklah dia meninggalkan perdebatan, walau kita
yakin benar.
4.
Berdebat sering kali memicu perpecahan. Karena dengan berdebat maka akan
terjadi perselisihan pendapat baik dalam ucapan, bahasa tubuh hingga
akhirnya berujung pada perpecahan dan permusuhan.
5. Jaminan rumah disurga bagi orang yg meninggalkan perdebatan.
Sabda Rasul Saw :
أَنَا
زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ
كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ
وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ
خُلُقَهُ
"Saya
memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meningalkan
perdebatan walaupun dia orang yang benar. Saya memberikan jaminan rumah
di tengah surga bagi orang yang meningalkan kedustaan walaupun dia
bercanda. Saya memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang
yang. membaguskan akhlaqnya." (HR. Abu Dawud, no. 4800)
Al-Qur'an juga mengingatkan
اُدْعُ
اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ
وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ ۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ
بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
"Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik,
dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."
(QS. An-Nahl/16 Ayat : 125).