Muslim Slowakia Jalani Puasa Hingga 18 Jam
Bratislava, Slowakia (ist/Melati Yuniasari)
|
BRNews - Ramadan tahun ini di Bratislava, Slowakia jatuh pada pertengahan musim semi hingga musim panas saat durasi siang hari jauh lebih panjang ketimbang malam hari. Ini mempengaruhi aktivitas umat Muslim di sana karena durasi puasa berlangsung hingga 18 jam, beda dengan Indonesia yang hanya 12-13 jam.
“Butuh penyesuaian tersendiri,” ungkap Melati Yuniasari Fauziyah (25) pada Antara News.
Perempuan
yang sudah tujuh bulan menetap di sana menuturkan, subuh di Bratislava
jatuh pada pukul 04.00, sementara Magrib tiba pada pukul 20:50 ketika
matahari masih terang menyala.
Tak
banyak warga Indonesia di Bratislava, sehingga biasanya buka puasa
dilakukan di rumah masing-masing. Sesekali mereka saling bertandang
untuk berbuka puasa bersama.
“Sama dengan Indonesia karena masak sendiri di rumah, buka puasa biasanya dengan teh manis, kurma dan kolak,” kata Melati.
Makan
malam biasanya dilakukan setelah shalat magrib. Baru setelah itu mereka
menunaikan shalat tarawih, bisa di kediaman masing-masing atau di
Islamic Center. Namun, jeda yang singkat antara shalat tarawih dan imsak
membuat sebagian orang memilih untuk menggabungkan makan malam dan
sahur.
Tidak
berbeda dengan kebiasaan yang dilakukan di Indonesia, teh manis, kurma,
dan kolak menjadi hidangan saat berbuka. Tentu dengan memasaknya
sendiri. Setelah itu dilanjutkan dengan shalat Maghrib dan makan besar.
Namun
terkadang, ada beberapa yang memilih untuk makan seusai shalat tarawih,
yakni pada pukul 23.00. Makan malam sekaligus sahur, karena jeda usai
shalat tarawih dan imsak sangatlah dekat. Untuk shalat tarawih biasanya
dilakukan di kediaman masing-masing, meski Islamic Center pun juga
terbuka untuk siapa pun yang ingin melakukan shalat tarawih.
Iqro Club
Islamic
Center Bratislava terletak di tengah kota. Tempatnya berada di dalam
gang yang diapit oleh klub dan restoran. Tempatnya tidak begitu besar,
namun cukup menampung umat Muslim yang sekadar ingin menjalankan shalat
lima waktu atau tarawih.
Belajar mengaji di Islamic Center Bratislava (ist/Melati Yuniasari) |
“Kegiatan ini tidak hanya dilakukan selama Ramadan, tapi sudah berjalan sejak awal 2017,” jelas dia.
Iqro
Club berlangsung setiap Sabtu pagi selama 2-3 jam. Para mualaf yang
berasal dari Rusia, Finlandia, dan lainnya belajar mengaji dengan
mempelajari Iqro. Sementara mayoritas masyarakat dari Indonesia, Bosnia,
dan Arab Saudi membantu para mualaf mengenal setiap huruf hijaiyah. Di
tempat ini, setiap orang juga bisa mempelajari hal lain selama itu
terkait dengan Islam, misalnya belajar bahasa Arab.
“Di
luar itu, tidak ada kegiatan islami lain yang dilakukan. Hari-hari
dijalani seperti biasa, suasana Ramadan pun tidak terasa karena jumlah
umat muslim tidak begitu banyak,” ujar dia.(antara).