Cerita Emilia Khomsah Rahmawati Mahasiswi Yatim Piatu Penerima Bidikmisi IAIN Purwokerto

Menag Lukman Hakim Saifuddin berdialog dengan Emilia  penerima bidik misi IAIN Purwokerto dan keluarganya di Desa Cipete, Kec. Cilongo, Banyumas. (foto: kemenag)
BRNews - Keluarga yang tinggal di rumah sederhana di Desa Cipete, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, tampak berbeda dalam kesehariannya. Hari itu Jum'at 10 Februari 2017 tampak ramai karena kedatangan tamu negara yakni  Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Menteri Agama berkunjung ke keluarga tersebut karena putrinya yang bernama  Emilia Khomsah Rahmawati, memperoleh beasiswa program bidik misi IAIN Purwokerto.

Kedatangan Menag disambut haru Emilia dan keluarganya di beranda rumah dengan fasad bangunannya terbuat dari bilah kayu yang sudah menua. Dialog hangat pun timbul di ruang dalam rumah yang sempit. Emilia, mahasiswa Fakultas Syariah semester 2 Jurusan Hukum Ekonomi Syariah IAIN Purwokerto menyampaikan kepada Menag rasa syukurnya menerima program bidik misi ini.
"Terimakasih pak Menteri, Emil ingin sekali membantu keluarga dan menyekolahkan keponakan, mohon doanya," ujarnya terbata-bata. Sembari kuliah, Emilia juga nyantri dan tinggal di Pondok Pesantren An-Najah Banyumas.
Kepada Emilia, gadis yang sudah ditinggal ibundanya sejak 40 hari kelahirannya, Menag berpesan agar program bidik misi ini terus diterima hingga kuliahnya selesai empat tahun atau delapan semester, maka prestasinya harus terjaga dan tidak boleh turun.
"Oleh karenanya, agar supaya hak sebagai penerima bidik misi ini bisa dipertahankan, maka prestasinya harus terjaga," pesan Menag.
Menag dalam kesempatan tersebut mengagumi kegigihan Pakde Emilia Mahmud yang bekerja serabutan membuat pesanan mebel kayu dan Budenya Suati Tarisah yang bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan biaya sekolah Emilia yang telah ia asuh sejak kecil sepeninggal ibu dan bibinya.
"Kulo (saya) titip Emi," harap bude Emilia berkaca-kaca kepada Rektor IAIN Purwokerto A. Luthfi Hamidi.
Ditemani Cimpling Kelapa Muda dan Cimpling Singkong, penganan tradisional khas Banyumas, Menag menyampikan pesan dan harapanya kepada Emilia untuk menjadi orang yang bisa memberi manfaat bagi sekitarnya.
"Nanti Gusti Allah SWT yang akan mentakdirkan kita menjadi apa, namun pasti yang terbaik, kita hanya bisa berdoa kita bisa memberi manfaat dan membantu orang banyak," pesan Menag.
"Yang penting sekarang adalah prestasinya terus dijaga dan terjaga, jadi betul-betul dalam delapan semester ini kuliahnya harus selesai," pesan Menag kembali.
Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) IAIN Purwokerto Saifuddin Asyafii mengungkapkan, saat ini di IAIN Purwokerto ada 110 mahasiswa penerima bidik misi. Peserta penerima bidik misi sudah melalui seleksi ketat, diantaranya dengan melihat jejak rekam prestasi calon peserta dan kondisi ekonomi orang tua mahasiswa bersangkutan. (kemenag.go.id).

Subscribe to receive free email updates: