Ada Upaya Sistematis Jauhkan Masyarakat dari Ulama

foto jatimaktual.com
BRNews - Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Chairul Umam mengatakan, saat ini, ada upaya sistematis untuk menjauhkan masyarakat dari ulama. Caranya membenturkan antara golongan dalam Islam.
Chairul Umam menegaskan itu  pada acara tablig akbar di monumen Arek Lancor, Pamekasan, Jawa Timur, untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Jum'at kemarin.
"Bagi HMI ini adalah bahaya laten yang harus kita waspadai bersama, sehingga diantara kita disibukkan untuk saling mencurigai antarumat Islam, dan melupakan ancaman serius yang bisa menggoyahkan kesatuan dan persatuan kita," katanya.
Tabligh Akbar oleh ribuan umat Islam yang mengatas namakan diri Gerakan Umat Islam Pamekasan (GUIP) dalam Rangka Bela Ulama dan NKRI ini diawali orasi ilmiah dan dilanjutkan dengan istighatsah bersama. Selain menggelar orasi kebangsaan, GUIP juga menyampaikan enam poin pernyataan sikap.
Masing-masing mengecam dan menolak segala bentuk kriminalisasi terhadap ulama dan Ormas Islam yang konsisten memperjuangkan agama dan menjaga kedaulatan NKRI. Kedua, mengecam dan menolak upaya adu domba ulama, Ormas Islam dan anak bangsa oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
GUIP juga menuntut kepada para elite yang agar menghentikan tindakan yang tidak terpuji demi keutuhan NKRI. Keempat, menyerukan kepada semua umat Islam untuk terus merapatkan barisan, memupuk, dan menghidupkan semangat jihad dalam membela Islam, ulama, dalam bingkai NKRI serta siap berkorban jiwa raga demi tegaknya keadilan dan kebenaran di bumi pertiwi ini.
Kelima, menyerukan kepada semua anak bangsa untuk menjaga dan melindungi UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang mencoba menghancurkannya. Pada poin keenam GUIP menyerukan kepada semua anak bangsa untuk memerangi bahaya laten komunisme yang sudah mulai terang-terangan masuk kembali ke bumi pertiwi.
Sejumlah tokoh yang terlihat hadir dalam tablig akbar itu antara lain KH Ali Karrar Sinhaji (pengasuh Ponpes Darut Tauhid), KH Tohir (pengasuh Ponpes Mambaul Ulum Bata Bata), KH Jurjis Muzammil (pengasuh Ponpes Al Is'af Guluk-Guluk Sumenep), Ustat Daeng Ali Taufiq (dari Ormas Muhammadiyah), dan 18 organisasi pemuda se-Pamekasan, termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Sementara, guna mengamankan kegiatan itu, aparat kepolisian dari jajaran Polres Pamekasan menerjunkan sebanyak 270 personel, gabungan dari berbagai satuan, seperti Satuan Reskrim, Intelkam, Sabhara dan Satuan Lalu Lintas Polres Pamekasan.(republika|antara).

Subscribe to receive free email updates: