3 Warisan Islam di Spanyol

BRNews - Spanyol merupakan pintu gerbang masuknya Islam ke daratan Eropa. Eksistensi Islam di Spanyol membawa perubahan besar pada negara tersebut. Bahkan, menyebar secara luas ke berbagai penjuru benua. Kekuasaan Islam di Spanyol juga keberhasilan mengembangkan dan melahirkan tokoh-tokoh dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Mengutip Islam, Eropa & Logika karya Syarifah Salwasalsabila, Spanyol diduduki Umat Islam pada zaman Khalifah al-Walid (705-715 M), khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Afrika Utara menjadi batu loncatan penaklukan wilayah Spanyol. Berikut tiga warisan Islam di Spanyol yang masih bisa ditelusuri hingga kini.

Masjid Kordoba

Masjid Kordoba merupakan salah satu bukti Islam di Spanyol. Saat ini masjid telah beralih fungsi menjadi Gereja Katedral. Masjid Kordoba dibangun pada saat masa Dinasti Umayyah oleh Abdul Rahman I. Masjid Kordoba mengalami beberapa kali renovasi seiring dengan meningkatnya jumlah jamaah.

Masjid Kordoba jatuh ke tangan Ferdinand III pada 1236 M atau juga dikenal sebagai Reconquista. Reconquista merupakan proses ketika kaum Kristen merebut kembali wilayah Spanyol dari kaum Muslim. Proses ini berlangsung selama kira-kira 800 tahun. Masjid Kordoba ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia.

Istana Alhambra

Istana Alhambra terletak di Granada, Andalusia, Spanyol. Pada awalnya Alhambra dibangun sebagai benteng kecil pada 889 M. Bangunan sisa Romawi ini kemudian terabaikan hingga runtuh. Akhirnya pada abad ke-13 Istana Alhambra direnovasi dan dibangun kembali  oleh Moor emir Mohammed bin  al-Ahmar dari Kerajaan Granada.

Bangunan ini diubah menjadi sebuah istana pada  1333 oleh Yusuf I, Sultan Granada.  Sempat direbut pada saat Reconquista dan sebagian  bangunan istana  diubah dengan selera Renaissance. Istana Alhambra merupakan istana terindah yang dibangun pada masa kejayaan Islam.
 
Cendekiawan Andal

Berbagai keberhasilan dalam bidang ilmu pengetahuan yang dicapai Spanyol meliputi berbagai bidang. Di antaranya, filsafat, sains, fikih, musik dan kesenian, serta bahasa dan sastra.

Di bidang filsafat, karya-karya ilmiah dan filosofis diimpor dari Timur dalam jumlah besar, sehingga Kordoba dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di dunia Islam.

Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad bin al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Bin Bajjah. Pada akhir abad ke-12, muncul pengikut Aristoteles yang terbesar di gelanggang filsafat dalam Islam, yaitu Bin Rusyd dari Cordoba. Sedangkan, Abbas bin Famas tersohor di bidang kimia dan astronomi.(republika)

Subscribe to receive free email updates: