Menag Harap Bea Visa Umrah dan Petugas Haji Tak Dikenakan 2000 Riyal

Menag Lukman Hakim Saifuddin berbincang dengan Dubes Saudi untuk Indonesia Osamah Mohammed al Shuibi. (foto: kemenag|daniel)
Baiturahman News - Adanya kebijakan baru dari Kerajaan Arab Saudi tentang visa berbayar. Kebijakan baru ini diberlakukan sejak 1 Muharram 1438H. Yakni bagi jamaah haji maupun umrah/haji yang  akan menunaikan ibadah kedua kalinya, dikenakan biaya visa 2000 riyal.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku menghormati kebijakan baru dari Pemerintah Arab Saudi. Namun demikian, Menag berharap otoritas Saudi dapat mempertimbangkan ulang pemberlakuan biaya visa bagi jamaah umrah dan petugas haji."Kami mohon dengan sangat, untuk jemaah umrah dari Indonesia, kebijakan biaya visa bisa dikecualikan. Karena, umrah bagi kami adalah ibadah, bukan berwisata, jadi bisa dikecualikan. Permohonan ini semata masukan, dorongan, dan aspirasi dari masyarakat kami, bukan bermaksud untuk mengintervensi kebijakan kerajaan," kata Menag saat bertemu dengan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Osamah Mohammed al-Shuibi, di Jakarta, Senin (7/11/2016) malam.
Selain visa umrah, Menag juga berharap visa petugas haji bisa dibebaskan biaya. Sebab, menurut Menag, agar bisa memberikan pelayanan terbaik, para petugas haji justru harus berpengalaman. Artinya, mayoritas dari mereka telah menunaikan ibadah Haji. "Jika para petugas haji dikenai biaya tambahan, pastilah ini akan membebani," ujarnya.
Kepada Dubes Saudi, Menag juga berharap agar kuota jamaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2017 kembali normal. Animo masyarakat Indonesia untuk beribadah haji sangat besar ditandai antrian yang panjang. Normal kembalinya kuota haji sangat diharapkan, agar antrian haji tidak terus memanjang.
"Kami sangat berharap tahun 2017 besok, kuota haji untuk kami, bisa kembali normal," terang Menag di laman kemenag.go.id.
Sebelumnya, Dubes Arab Saudi menyampaikan terima kasih dan selamat atas kesuksesan penyelenggaraan haji 2016. Osamah mengapresiasi jamaah haji Indonesia yang disiplin dan tertib.
"Indonesia menjadi bagian penting dari penyelenggaraan haji. Kami juga mengapresiasi kerja samanya," terang Dubes.
"Kami berharap, jemaah haji dari negara lain, bisa meniru Indonesia, agar ke depan, penyelenggaraan bisa lebih baik," tambahnya.(mnm)

Subscribe to receive free email updates: