Darurat Narkoba, Anggota Wantimpres KH. Hasyim Muzadi Temui Menag

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH Hasyim Muzadi prihatin dan geram terhadap para penggerak Narkoba yang tiap hari kian menjadi-jadi di negeri ini. Untuk itu, mantan Ketum Tanfidziyah PB NU tersebut melakukan kunjungan ke berbagai stakeholder, aalah satunya ke Kementerian Agama.

Kiai Hasyim diterima Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Ruang Kerja Menag, Gedung Kemenag Jalan MH Thamrin No. 6 Jakarta, Jum’at (18/03) sore. Dalam silaturahim tersebut, Kiai Hasyim mengungkapkan kegerahan dan kegeramannya terhadap dua terorisme; terorisme keras dan terorisme lunak (soft terorism)

“Ada dua teror, pertama teroris keras, yakni yang mengembom dan dan meledakkan diri sendiri. Kedua, teroris lunak (soft terorism) yang tak lain dan tak bukan adalah narkoba. Narkoba 100 kali lebih kejam dan jahat daripada teroris keras,” Kiai Hasyim mengawali pembicaraan dengan Menag.

Kiai Hasyim menambahkan, jika teroris ada sekitar 99 teror dan 1.065 teroris yang ditangkap dan diidentifikasi, maka korban narkoba hingga saat ini, tercatat 5,8 juta orang dengan jumlah 40 orang tiap hari meninggal dunia secara menyedihkan.

“Teroris membunuh orang. Namun Narkoba membunuh kehidupan orang yang masih hidup. Narkoba membungkus kematian dengan kenikmatan, membuat orang ketagihan dan jika tidak mampu membeli, maka akan membunuh dengan cara yang mengerika,n” imbuh Kiai Hasyim

Kiai Hasyim melihat, mayoritas masyarakat yang terjebak Narkoba, kini, adalah masyarakat miskin. “Awalnya gratis, lalu jika sudah ketagihan, harus beli, jika tidak mampu, maka harus jadi agen dan begitu terus. Ini harus segera dihentikan,” lanjut Kiai Hasyim yang menyatakan, bahwa mayoritas gembong narkoba, tidak mengkonsumsi obat terlarang tersebut.

BNN tidak cukup menghentikan Narkoba di negeri ini. Karenanya, saya telah bersilaturahim ke BNN, Ketua MPR dan kini Ke Menag. Ke depan, ada Kemendagri, Kemensos, Kemenses dan beberapa Kementerian/lembaga negara terkait, untuk melakukan gerakan nasional secara bersama-sama.” ungkap Kiai Hasyim.

Kiai Hasyim menunjukkan, akan berat melawan narkoba, karena para gembong internasional tidak akan tinggal diam. “Kita akan disuap oleh mereka. Karenanya, kita harus bersatu,” tegas Kiai Hasyim
Dorongan untuk bersinergi dalam memerangi narkoba direspon Menag dan menyatakan siap bekerja sama.

“Kementerian Agama siap bekerjasama. Kami mempunyai KUA, para penyuluh, lembaga pendidikan dan lain sebagainya yang siap pro aktif dalam dalam gerakan nasional perangi narkoba. Untuk teknisnya, seperti mekanisme, payung hukum dan lain sebagainya, kita siap pro aktif,” ucap Menag Ikut mendampingi Menag, Direktur PD Pontren Mohsen, Sesditjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin,  Sesmen Khoirul Huda dan Kabid Humas Rosidin. (kemenag.go.id) 

Subscribe to receive free email updates: