Pelepasan armada Balik Gratis di Banyumas. Foto Humas Jateng |
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melalui Kepala
Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Jateng, Imam Maskur, mengatakan di
Terminal Bulupitu, Pemprov Jateng menyediakan sebanyak 21 armada bus.
Balik Gratis ini khusus di Terminal Bulupitu ada 21
unit bus. Tiga unit menuju Bandung, dan 18 unit menuju Jabodetabek.
Jumlah penumpang ada sekitar 1.056 penumpang yang mengikuti.
"Pesertanya
ada dari Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Purwokerto dan sekitarnya,”
kata Imam di sela pelepasan Balik Gratis seperti dilansir Humas Jateng.
Sebelum berangkat, peserta dan kru armada Balik Gratis
telah mengikuti proses pemeriksaan kesehatan. Imam berpesan kepada
seluruh peserta, agar tetap berhati-hati dan menjaga protokol kesehatan
selama dalam perjalanan.
Imam mengimbau kepada pemudik, agar tidak
kembali ke Jakarta dengan membawa teman atau keluarga. Sebab, di Jawa
Tengah ada banyak potensi yang bisa dikembangkan sebagai mata
pencaharian.
“Harapan kami masyarakat yang ikut balik gratis tidak
membawa keluarga, teman. Jakarta sudah penuh. Yang kemarin mudik empat
orang, balik lagi empat orang. Jangan nambah lagi, kasihan di Jakarta
sudah sangat padat. Tadi sudah ngobrol sama pemudik, pas kebetulan yang
saya ajak ngobrol, suami istri dan dua orang anak. Mereka tidak bawa
saudara, teman,” tambahnya.
Salah satu peserta Balik Gratis, Zahra, mengaku sangat senang dengan
adanya program Balik Gratis ini. Dia mengaku sudah empat tahun tidak
dapat mudik ke rumahnya di Kabupaten Kebumen. Menurutnya, program
tersebut sangat membantu dan meringankan biaya mudik.
“Empat tahun tidak pulang kampung. Kebetulan ada mudik
gratis ini, membantu sekali, bisa hemat biaya. Alasannya, yang pertama
gratis, kita kan uang belum ada. Pemerintah menggelar mudik gratis kita
ikut, alhamdulillah bisa pulang lancar, sampai dengan selamat. Busnya
juga pelayanannya bagus. Kemarin mudik ke Kebumen. Saya bertiga sama
anak dua,” kata Zahra.
Bukan hanya penumpang, pihak armada bus juga merasa
senang dengan adanya program ini. Seperti yang diungkapkan oleh supir
bus PO Barito, Widarto. Dia mengaku sudah dua tahun ini harus alih
profesi sebagai petani lantaran tidak mendapat carteran.
“Selama pandemi kita nganggur, busnya ndak jalan. Selama
dua tahun ini saya bertani. Alhamdulillah ini dikit-dikit sudah mulai
jalan. Tujuan saya nanti ke Jakarta,” kata Widarto.
Widarto menambahkan, untuk mengangkut penumpang Balik
Gratis, dia bersama kru lainnya sudah mengikuti pengecekan dari Pemprov
Jateng. Menurutnya, demi keselamatan penumpang, maka wajib mengikuti
aturan yang telah ditetapkan. (hms|ulul)
Mantap GP
ReplyDelete