HD Hadiri Tingalan Dalem Jumenengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

Gubernur Herman Deru bersama isteri
BRNews.id - Usai menerima pemberian sesebutan/gelar pangkat pada Ahad malam (31/3/2019), Gubernur Herman Deru yang kini bergelar Kanjeng Raden Aryo Tumenggung Herman Deru Notonegoro, menjadi bagian anggota keluarga keraton Solo.




Partisipasi nyata sebagai anggota keluarga keraton Solo, diwujudkan pria 51 tahun tersebut dengan menghadiri Tingalan Dalem Jumenengan ke- 15 atau ulang tahun naik tahta Raja Surakarta, SISKS ( Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan) Paku Buwono XIII  yang jatuh pada 1 April dan diperingati setiap tahunnya.

Gubernur Herman Deru hadir didampingi istri tercinta Febrita Lustia yang juga mendapatkan gelar Kanjeng Mas Tumenggung Febrita Lustia, beserta ananda Percha Leanpuri yang kini bergelar Nyimas Tumenggung Percha Leanpuri. Gubernur Herman Deru tampil dengan mengenakan pakaian adat jawa beskap lengkap, sementara Kanjeng Mas Febrita Lustia dan Nyimas Tumenggung Percha Leanpuri berpakaian kebaya.

Puncak peringatan ulang tahun naik tahta Raja Surakarta, SISKS Paku Buwono XIII dipusatkan di pendopo agung sasano sewoko, berlangsung dengan sakral. Diawali dengan pawai para prajurit keraton Solo, kemudian kehadiran SISKS Paku Buwono XIII  ke dalam pendopo diiringi dengan gamelan patetan, dan penampilan para penari Bedoyo Ketawang di hadapan para tamu undangan yang hadir.

Gubernur Herman Deru tampak sumringah dan berseri-seri mengikuti seluruh prosesi peringatan ulang tahun Raja Surakarta. Dirinya mengatakan ,"Adat istiadat merupakan kearifan lokal yang harus terus dijaga dan dilestarikan, agar kita mengetahui akar budaya kita".



Menurutnya, seseorang bisa saja mengikuti kemajuan zaman dan berpikiran modern, namun hendaknya tidak meninggalkan dan melupakan asal muasal identitas dirinya.


"Sumsel sendiri memiliki adat istiadat dan budaya yang tidak kalah menarik dengan daerah lain di Indonesia. Ada beragam suku juga bahasa daerah di Sumsel", imbuh mantan Bupati Oku Timur dua periode itu.

Tak lupa, ditegaskan Gubernur Herman Deru dalam setiap kesempatan pada saat kunjungan kerjanya ke daerah-daerah, meminta kepada seluruh warga Sumatera Selatan untuk tetap menjaga kearifan lokal, sebagai salah upaya menjaga keutuhan NKRI.

Sementara, menurut salah seorang abdi dalem Keraton Solo KRT Siswanto Dipuro yang dalam kesehariannya biasa bertugas mendampingi wisatawan menceritakan peringatan ulang tahun naik tahta Raja Surakarta dilaksanakan untuk melestarikan upacara adat.

"Sebelum puncak peringatan, pada beberapa hari sebelumnya diadakan bebersih Keraton. Pada masa sebelumnya, peringatan ulang tahun raja naik tahta hanya dihadiri oleh anggota keluarga Keraton dan para abdi dalem saja. Namun, seiring berkembangnya zaman, tidak hanya terbatas pada keluarga Keraton saja", ungkap KRT Siswanto Dipuro.

Ditambahkannya, rangkaian acara lainnya adalah pemberian sesebutan/gelar pangkat yang tidak terbatas hanya kepada orang Jawa ( keluarga Keraton/ abdi dalem) saja namun juga kepada para tokoh Nasional seperti Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, dan sejumlah kepala daerah lainnya di Indonesia, serta kepada para tokoh Internasional. 

"Pemberian sesebutan/gelar pangkat dari Keraton Solo telah dilakukan sejak beberapa waktu lampau. Tetapi pada masa itu gelar hanya diberikan secara terbatas kepada satu - dua orang saja. Kini seiring waktu, pemberian sesebutan/gelar pangkat tersebut diperluas", kata KRT Siswanto Dipuro.

Sesuai rencana, peringatan ulang tahun naik tahta Raja Surakarta, disemarakkan dengan kirab Keraton Solo pada Senin sore, mulai dari Keraton Solo melintasi pasar Klewer, beberapa tempat lainnya hingga kembali lagi ke Keraton Solo dengan jarak lebih kurang 6 hingga 7 kilometer.

Tampak hadir dalam Tingalan Dalem Jumenengan ke - 15 ini Mendagri Tjahyo Kumolo, Menko Polhukam Wiranto, pengusaha kosmetika dan kecantikan Moeryati Soedibyo, serta tamu undangan lainnya, dan para penerima sesebutan/gelar pangkat. (alfa)

Post a Comment for "HD Hadiri Tingalan Dalem Jumenengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat"