Bidang Hisab Rukyat Bahas Isu Aktual

Menag Lukman Hakim Saifuddin memimpin rapat Tim Hisab Rukyat Kemenag. (foto: kemenag|gito).
Baiturahman News - Bertempat di Kantor Kementerian Agama Jalan Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta, tim Hisab Rukyat Kementerian Agama menggelar rapat,   Selasa (4/10/2016) untuk membahas dan membicarakan hal-hal aktual dan faktual yang berkembang pada bidang hisab dan rukyat baik secara syari maupun astronomi.

Acara yang dibuka langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ini dihadiri oleh Dirjen Bimas Islam Machasin, Direktur Urais M Thambrin, Sekretaris Bimas Islam Muhammadiyah Amin, ulama, perwakilan organisasi masyarakat (ormas), dan pakar ilmu-ilmu falaq.
Dalam sambutannya, Menag Lukman Hakim menyampaikan untuk menjaga persatuan, kesatuan dan ukhwah islamiyah diperlukan adanya pertemuan para pakar dan ahli hisab dan rukyat pada masyarakat Indonesia, terutama ormas dan kalangan astronomi (LAPAN, BIG, BMKG, Planetarium, Bosccha) untuk membahas dan menemukan titik temu terkait penentuan penanggalan tersebut dan dalam hal ini Kemenag sebagai fasilitatornya.
Menag Lukman berharap, dengan kegiatan ini bisa menjawab persoalan-persoalan umat dan juga untuk mencari solusi terbaik demi terciptanya kerukunan beragama khususnya dalam penentuan awal bulan Ramadan, Syawal dan Zulhijjah.
Selain itu, Menag Lukman juga menginginkan agenda rapat semacam ini dapat menghasilkan dan menetralisir kondisi umat jika ternyata ada perbedaan, sehingga tidak menimbulkan pertentangan-pertentangan pada kalangan masyarakat luas.
"Pemerintah tidak berposisi untuk mengusulkan sesuatu. Ini murni hasil dari tim Hisab Rukyat, Kemenag berposisi sebagai fasilitator, kita mendiskusikan, dengan dalil aqli dan dalil Naqli, dengan tujuan untuk kemaslahatan bersama," kata Menag.
Dan tidak kalah penting bagi Menag Lukman adalah sedang hangatnya diperbincangkan terkait kalender hijriyah global. Berkaitan dengan ini, Menag menambahkan, hasil konferensi Turki perlu ditelaah bersama. Indonesia selaku Negara teladan bagi negara lainnya, berposisi sebagai penyatuan kalender Islam di Dunia.
Dipaparkan Menag Lukman, bahwa negara harus berperan aktif dalam penyatuan kalender Islam. Kehadiran negara sangat diperlukan dalam upaya penyatuan kalender Islam internasional. Apapun kriteria yang dipilih maupun sistem yang akan digunakan jika tidak melibatkan negara yang memiliki kekuatan untuk melakukan komunikasi antar negara maka hasil-hasil pertemuan yang dilakukan tidak akan bermakna dan akan mengalami nasib yang sama.
"Kementerian Agama memiliki kepedulian yang besar terhadap isu yang terjadi di masyakarat terkait hisab rukyat dan mempunyai respon yang cepat untuk memberikan solusi dan ketenangan di masyarakat,"tegas Menag.
Akan hal ini, Menag Lukman berharap, dari Tim Hisab Rukyat yang notabene representasi dari ormas Islam, instansi terkait dan pakar di bidang hisab rukyat, kiranya dapat membantu Kementerian Agama untuk melakukan kajian danpembahasan terkait hal-hal aktual dan faktual saat ini, dan dapat menghasilkan rumusan-rumusan yang tepat untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan.
"Semoga semua apa yang kita lakukan mendatangkan maslahat bagi kita semua,"tutup Menag. (kemenag|nm)

Post a Comment for "Bidang Hisab Rukyat Bahas Isu Aktual "