Pelunasan Haji 2023 Ditutup, 6.943 Jamaah Belum Lunasi Bipih

Foto Dok BRNews
Hingga penutupan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1444 H jamaah reguler pada Jum'at 12 Mei 2023, masih tersisa 6.943 jamaah yang belum melunasi.

"Data kami mencatat, ada 196.377 jemaah haji reguler yang sudah melunasi. Secara prosentase, angkanya sudah mencapai 96,5%," terang Hilman Latief di Jakarta, Jumat (12/5/2023) dikutip situs Kemeneg RI.

Provinsi mana saja yang prosentsenya terbanyak melakukan pelunasan Bipih?  Hilman mengungkapkan, secara prosentase, Bangka Belitung menempati posisi pertama,  jamaah yang melunasi (96,5%). Dari kuota 999 jemaah, yang melunasi 963 orang. 

Menyusul di urutan berikutnya, Papua Barat 95,7% (679/650), Sulawesi Barat 95,3% (1.363/1.300), Maluku Utara 95% (1.013/963), dan Sulawesi Selatan 95% (6.826/6.495).

Untuk Provinsi Jawa Barat, tercatat ada 32.724 jemaah yang melunasi (90% dari 36.361). Sebanyak 26.093 jemaah asal Jawa Tengah juga sudah melunasi (91,5% dari 28.494). 

Di Jawa Timur, dari 33.035 jemaah, sudah melunasi 28.319 orang (85,7%). Sementara untuk Banten, ada 8.162 jemaah yang sudah melunasi (91,8% dari 8.884)

Kuota jamaah haji reguler Indonesia tahun ini mencapai 203.320 orang. Pelunasan Bipih dibuka sejak 11 April sampai 5 Mei 2023, lalu diperpanjang hingga 12 Mei.

"Saat ini masih kita diskusikan, apakah akan diperpanjang lagi pelunasannya  atau dibuka tahap kedua dengan kriteria yang baru. Ini akan segera kami informasikan kalau sudah diputuskan. Besar kemungkinan akan diperpanjang waktu pelunasannya," sambungnya. 

Untuk kuota Petugas Haji Daerah (PHD) masih ada 176 dan 253 Pembimbing KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah) yang belum melunasi.

"Sejak 2016, pelunasan rata-rata dilakukan dalam dua tahap. Kecuali pada 2022, hanya satu tahap karena kuotanya hanya sekitar 100 ribu," sebut Hilman.

Hilman mengaku masih mengupayakan agar kuota jemaah haji Indonesia terserap optimal. Dia mengaku erornya sistem perbankan di Bank Syariah Indonesia (BSI) hingga empat hari ikut berdampak pada progress pelunasan. Apalagi, mayoritas jemaah haji reguler adalah nasabah BSI.

Dirjen PHU berharap tidak ada lagi kendala teknis seperti errornya sistem perbankan. Akibat sistem error jemaah terkendala dalam pelunasan. 

"Mereka resah, karena khawatir tidak bisa melunasi dan gagal berangkat apalagi sistemnya error cukup lama. Semestinya ada solusi taktis sehingga bisa mengatasi kedaruratan semacam ini," tuturnya.(kmg|ulul|alfa)


Subscribe to receive free email updates: