Mulai 1 Juni Jemaah Haji Indonesia Memasuki Makkah al Mukarromah

Jamaah haji Indonesia mulai 1 Juni 2023 akan memasuki kota suci Makkah. Untuk menyambut kedatangan jamaah tersebut, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M menggelar rapat persiapan penyambutan kedatangan jemaah haji di Makkah Al-Mukarramah. 

Rapat berlangsung di kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, diikuti para Kepala Sektor dan Sekretaris.

Hadir juga para Kepala Seksi Daker Makkah, baik yang bertanggung jawab pada urusan akomodasi (hotel), konsumsi, transportasi, hingga pembinaan ibadah dan pelindungan jemaah.

Kepala Daker Makkah Khalilurrahman mengatakan, rapat koordinasi lintas sektor digelar dalam rangka pengecekan kesiapan akhir penyambutan kedatangan jemaah haji Indonesia mulai 1 Juni 2023. Kloter pertama embarkasi Jakarta – Pondo Gede (JKG 01) akan menjadi rombongan perdana yang hadir di Kota Kelahiran Nabi ini.

Daker Makkah terbagi dalam 11 wilayah sektor dan satu sektor khusus Masjidil Haram. Total ada 108 hotel yang telah disiapkan sebagai akomodasi jemaah haji reguler asal Indonesia yang jumlahnya lebih dari 200 ribu.

Persiapan Rapat Daker Makkah menyambut kedatangan jamaah haji. Foto Kemenag

Daker Makkah menegaskan kesiapannya  sambut kedatangan jemaah haji Indonesia. Setiap petugas, jelasnya, harus bisa menjamin terlaksananya seluruh hak-hak jemaah haji sesuai ketentuan yang berlaku. 

"Saya ingatkan lagi untuk semua, bahwa tugas PPIH untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perllindungan ibadah haji,” tutur Khalilurrahan saat memimpin rapat persiapan penyambutan jemaah di Kantor Daker Makkah, Senin (29/5/2023).

“Petugas harus menjamin terlaksananya layanan akomodasi, katering, transportasi, bimbingan ibadah, layanan Kesehatan, layanan kedatangan, hingga layanan kepulangan jemaah,” lanjutnya dikutp situs Kemenag.

Khalil mengatakan bahwa petugas juga harus dapat memastikan terlaksananya tugas layanan dari instansi terkait, seperti Badan Pusat Statistik, Inspektur Jenderal, Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pengelola Keuangan Haji, dan lainnya agar pelayanan berkeadilan benar-benar dapat diwujudkan.

“Ada banyak indikator sukses layanan bagi jemaah. Namun, kita perlu menerapkan kunci sukses layanan PPIH, yaitu koordinasi dan komunikasi, sinergi dan kolaborasi, sabar, disiplin, serta berkomitmen terhadap tugas pelayanan,” tandasnya. (mch|azka)

Subscribe to receive free email updates: