Daker Madinah Siap Sambut Kedatangan dan Layani Jemaah Haji Indonesia

Jamaah haji Kota Bogor
Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid di Madinah, Senin (22/5/2023) menyampaiakan kesiapannya PPIH Daker Madinah menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia yang dimulai pada Rabu 24 Mei 2023 dari pagi hari hingga malam.  

"Bismillah, insya Allah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi siap menyambut kedatangan jemaah Indonesia dan siap memberikan pelayanan kepada para dhuyufurrahman," tegas Subhan dalam keterangannya.

Menurut Subhan ada 16 Kloter (kelompok terbang) yang akan tiba di Bandara di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada 24 Mei 2023. 

Berikut data 16 Kloter yang akan tiba di Madinah pada Rabu 24 Mei 2023:

1. JKG 01, mendarat 06:20 WAS (Garuda Indonesia)
2. SOC 01, mendarat 09:15 WAS (Garuda Indonesia)
3. UPG 01, mendarat 10:20 WAS (Garuda Indonesia)

4. BTJ 01, mendarat 11:20 WAS (Garuda Indonesia)
5. KNO 01, mendarat 12:20 WAS (Garuda Indonesia)
6. JKG 02, mendarat 13:20 WAS (Garuda Indonesia)

7. BTH 01, mendarat 14:20 WAS (Saudia Airlines)
8. SUB 01, mendarat 15:15 WAS (Saudia Airlines)
9. SOC 02, mendarat 15:20 WAS (Garuda Indonesia)

10. JKS 01, mendarat 16:25 WAS (Saudia Airlines)
11. SUB 02, mendarat 17:15 WAS (Saudia Airlines)
12. JKS 02, mendarat 18:25 WAS (Saudia Airlines)

13. JKG 03, mendarat 18:35 WAS (Garuda Indonesia)
14. SUB 03, mendarat 19:15 WAS (Saudia Airlines)
15. SOC 03, mendarat 20:40 WAS (Garuda Indonesia)
16. BTH 02, mendarat 23:55 WAS (Saudia Airlines)

Menurut Subhan, dari 16 kloter yang akan mendarat di Madinah pada 24 Mei 2023 akan mengangkut   6.383 jemaah yang berangkat dari delapan embarkasi, yaitu: Jakarta - Pondok Gede (JKG), Jakarta - Bekasi (JKS), Solo (SOC), Makassar (UPG), Aceh (BTJ), Kualanamu/Medan (KNO), Batam (BTH), dan Surabaya (SUB).

Begitu selesai dari Bandara Madinah, jemaah diantar menuju hotel di Madinah. PPIH Arab Saudi telah menyiapkan layanan transportasi yang akan mengantar jemaah dari bandara menuju hotel di Madinah.

Subhan menjelaskan, ada 11 perusahaan yang sudah kontrak di bawah naungan Naqabah (Organda Saudi). Ada 8 - 10 bus yang disiapkan untuk mengantar setiap kloter yang tiba di Madinah, disesuaikan dengan jumlah rombongan. Satu rombongan antara 40-45 jemaah.

"Kloter pertama Embarkasi Jakarta - Pondok Gede atau JKG 01 akan tiba perdana di Madinah pada pukul 06:20 waktu Arab Saudi (WAS). Disusul SOC 01 pada pukul 09:15 WAS, UPG 01 pukul 10:20 WAS, dan BTJ 01 pukul 11:20 WAS," sebut Subhan.

"Mereka akan menempati Hotel Grand Plaza Badr Al-Maqam dan Al-Madinah Concorde di Sektor 1, serta Abraj Taba Company di Sektor 2," sambung Subhan.

Jemaah haji akan tinggal sekitar sembilan hari di Madinah. Mereka akan menjalani ibadah Arbain. Yaitu, salat berjamaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi. Selama di Madinah, mereka juga akan mendapat layanan katering, tiga kali makan sehari.

Menurut Subhan, PPIH Arab Saudi telah melakukan kontrak kerja sama dengan 21 perusahaan penyedia katering jemaah haji Indonesia. Mereka diharuskan menyediakan layanan katering bercita rasa masakan nusantara.

"Kita sudah lakukan konsolidasi dengan 21 dapur katering beserta para juru masaknya. Kita teguhkan komitmen mereka untuk memberikan layanan terbaik bagi jemaah. Sudah dilakukan juga demo menu jemaah bercita rasa Indonesia," sebut Subhan.

Kepada jemaah, Ketua PPIH Arab Saudi berpesan agar membawa barang bawaan seperlunya, cukup yang dibutuhkan selama beribadah haji. Jemaah agar tidak membawa barang bawaan yang dilarang.

Menurut Subhan, ada dua kategori barang yang dilarang. Pertama, barang yang secara materi memang dilarang. Misalnya, jimat atau rajah.

"Masalah jimat atau rajah perlu mendapat perhatian dari jemaah. Sebab, itu benar-benar dilarang pemerintah Saudi, dan bahkan masuk dalam pasal sihir. Hukumannya berat," pesan Subhan.

Kedua, barang yang secara materi tidak dilarang tapi secara jumlah dilarang. Misal, rokok, obat kuat, jamu, dan lainnya. "Kalau jumlahnya terlalu banyak, ini juga dilarang. Bisa disita. Bawa barang secukupnya saja," ujar Subhan.

Di Madinah, ada lima sektor wilayah perhotelan, satu sektor Bir Ali, dan satu sektor khusus Masjid Nabawi yang juga siap memberikan pelayanan, pembinaan, dan pelindungan kepada jemaah.

PPIH Arab Saudi juga telah menyiapkan layanan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah dan Makkah. Di Madinah, KKHI yang berlokasi di Al Arid juga sudah siap beroperasi untuk memberikan layanan kesehatan bagi jemaah.

KKHI Madinah memiliki kapasitas 69 tempat tidur, terdiri atas 10 tempat tidur Instalasi Gawat Darurat (IGD), tujuh tempat tidur Intensive Care Unit (ICU), dua tempat tidur Isolasi, 43 tempat tidur Rawat Inap, dan tujuh tempat tidur psikiatri.

KKHI Madinah juga dilengkapi dengan Laboratorium, Apotek, Poli Gigi, 11 unit ambulance, serta sarana pendukung seperti USG, EKG, dan Echocardiografi. Ada sejumlah pelayanan dokter spesialis di KKHI Madinah, yaitu: anastesi, bedah, pengobatan emergency, jantung dan pembuluh darah, penyakit dalam, paru,saraf, orthopedi, dan kedokteran jiwa.

"Seluruh pelayanan kesehatan ini adalah salah satu upaya untuk menekan angka kematian jemaah haji Indonesia di Arab Saudi dan memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji bagi jemaah Indonesia," ucap Subhan.

"Kita doakan bersama, semoga jemaah haji Indonesia selama di Saudi kesehatannya terjaga sehingga bisa menjalankan ibadahnya dengan baik. Aamiin," tutupnya. (azka)


Subscribe to receive free email updates: