Ditjen Pendis Akan Latih 75.000 Guru Madrasah Sistem Pembelajaran Digital

Penandatanganan MoU Ditjen Pendis dan BMBPSDM terkati penggunaan sistem pembelajaran digital bagi Guru dan Pengawas Madrasah. Foto Kemenag
Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis)  akan melatih 75 guru madrasah dan 3.589 pengawas madrasah tentang sistem pembelajaran secara online. 

Kemenag memandang, bahwa saat ini kondisi para guru madrasah sudah saatnya dikondisikan dalam atmosfir digital culture. Karena saat ini mereka berhadapan dengan siswa generasi z dan alpha. 

Jika para guru sudah tersambung dengan big data, maka mereka semakin percaya diri dalam mengajar siswa yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

 “Anak-anak saat ini sangat friendly dengan gadget,” kata Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dr. Muhammad Zain, saat memberikan sambutan di Jakarta, Senin (13/3/2023)

Sehingga, lanjut Zain, dalam rangka pengembangan kompetensi guru madrasah, diperlukan langkah taktis dan sinergis. 

Untuk itu, Direktorat GTK bersinergi dalam pengembangan secara digital dengan Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kemenag.

Menurut Zain, saat ini BMSPSDM telah mengembangkan sistem diklat atau pembelajaran dengan sistem  Massive Open Online Course (MOOC) Pintar. 

Sistem ini, lanjutnya, diklaim mampu mempercepat trasfer ilmu pengetahuan kepada para guru Madrasah. MOOC dijalankan berbasis kemandirian peserta, mulai dari mendaftar, mengikuti pelatihan, mengerjakan tugas, menjawab soal, dan mengunduh sertifikat.

Kepala Badan BMBPSDM Prof. Suyinto usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama, Penguatan Learning Manajemen Sistem dan Sistem Informasi antara Ditjen Pendis dan BMBPSDM mengatakan,  kolaborasi ini penting karena semua guru madrasah yang akan mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) akan dilakukan dengan beberapa skema.

Di antaranya, lanjut Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang, dengan sistem synchronous dan asynchronous. Asynchronous akan digunakan dengan memanfaatkan MOOC Pintar dan LMS (Learning Manajemen System) PPKB, sementara synchronous akan dilaksanakan secara tatap muka, dan blended.

“MOOC Pintar sudah siap digunakan untuk mendukung program ini. Pelatihan terakhir kita yang menggunakan MOOC Pintar diikuti dua puluh ribu peserta. Jadi berapa saja target sasaran PPKB, insya Allah MOOC Pintar siap,” tukas Suyitno.

Kepala Subdit Bina GTK MA/MAK Dr. Anis Masykur menambahkan, saat ini terdapat 3.589 pengawas madrasah yang menjadi sasaran pada pelatihan yang dilaksanakan secara blended.  “Semuanya itu tadi harus dilatih materi IKM (implementasi kurikulum merdeka-red) dan Moderasi Beragama,” terang Anis.

Karenanya, lanjut Suyitno, pemanfaatan MOOC Pintar untuk PPKB guru madrasah ini dijalankan sesuai target yang dibutuhkan masyarakat. 

“Semua harus dikerjakan sesuai dengan target, tidak boleh tanpa target. Juga harus disesuaikan dengan kebutuhan publik. Benar tidak yang kita kerjakan dibutuhkan masyarakat,” pintanya. (kmg|ulul|alfa)

Subscribe to receive free email updates: