Kemenag Akan Rekrut Guru Madrasah dengan Skema PPG Pra Jabatan

Foto Humas Kemenag
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah M. Zain menegaskan bahwa Kementerian Agama (Kmenag) merencanakan untuk merekrut guru baru (new teacher) yang profesional dalam mengajar di madrasah.  

“Saat ini kita perlu merekrut guru baru (new teacher) yang profesional, yaitu dengan skema PPG prajabatan,"  ungkap Zain dihadapan peserta kegiatan saat berbicara pada Workshop Koordinasi Nasional Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru dan Pelatihan Tendik Madrasah Zona 2 di Denpasar, Jumat (5/8/2022). 

Dalam kegiatan  Workshop Zona 1 yang dilaksanakan di Medan tersebut merupakan upaya ini sebagai langkah untuk menjawab tantangan zaman dengan dimensi pekerjaan yang serba cepat dan efisien.

Zain menerjemahkan New Teacher ini dengan sejumlah indikator. Misalnya, professional, memiliki kecakapan yang baik dalam mentransfer ilmu pengetahuan menguatkan pendidikan karakter, sekaligus memilki wawasan teknologi dan informasi dalam melakukan pembelajaran. 

“Para guru juga harus memiliki jiwa moderat yang ditularkan kepada para siswa. Oleh karenanya para guru harus mempu menularkan semangat moderasi beragama kepada para siswa dengan beberapa sikap yaitu besikap inklusif dalam beragama, toleransi dalam plural, ekslusif berwawasan dan elektik dalam memutuskan,” jelasnya dalam keterangannya.

Disebutkan Zain, salah satu prioritas Rencana Strategis Kemenag dalam meningkatkan mutu Pendidikan Islam adalah peningkatan mutu pembelajaran melalui peningkatan mutu guru, kepala madrasah, dan tenaga kependidikan. Hal itu dilaksanakan melalui skema program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

Menurut  Kepala Subdirektorat Bina GTK MI dan MTs, Ainurrofiq, workshop ini diikuti para Koordinator Komponen 3 Kanwil, Ketua Provincial Coordinating Unit (PCU) Kanwil dan Admin KKGTK Kanwil yang tergabung dalam Zona 2. 

Ada 12 provinsi yang tergabung di Zona 2, yaitu: Bali, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur,  Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Selain itu, giat ini juga diikuti para Konsultan Komponen 3 dan para Anggota PMU Madrasah Reform.

Subkoordinator Bina Guru MI dan MTs Mustofa Fahmi menambahkan bahwa workshop juga akan menjadi ajang sosialisasi dan pemahaman aspek regulasi, teknis implementasi aplikasi bantuan KKGTK, serta integrasi program kediklatan bagi guru dan tenaga kependidikan. 

Banyak ketentuan teknis yang mengalami pembaruan melalui skema kerjasama dengan pihak Bank Dunia ini.

“Masifikasi pelaksanaan program dan kegiatan peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan menjadi sebuah keharusan dalam rangka mengakselerasi capaian visi misi Kementerian melalui Project Madrasah Reform ini,” pungkas Fahmi. (kmg|ulul)

Subscribe to receive free email updates: