Dnny JA: Pintu Pilpres 2024 Sudah Terbuka
Denny JA |
"Ke
depan, aneka partai lain akan terpengaruh. Kita akan menyaksikan aneka
manuver partai lain, yang tak ingin ketinggalan kereta, juga menyiapkan
diri menyongsong pilpres 2024," kata Denny dalam keterangan tertulisnya.
Ini semua, lanjut Denyye, akan memberi efek bagi pemerintahan Jokowi. Itu hal yang biasa dalam tradisi demokrasi.
Setahun
sebelum jabatan Jokowi berakhir, pemerintahan Jokowi akan lebih
dinamis. Aneka partai dan menterinya mulai juga memberi perhatian untuk
pilpres 2024. Mereka tetap fokus masalah pemerintahan Jokowi, tapi juga
menyelaraskan kepentingan mereka di pilpres 2024.
Menurut
Denny, LSI sendiri memiliki tradisi. “Dua puluh dua bulan sebelum
pemilu presiden, kita sebagai lembaga survei, konsultan politik ataupun
civil society sudah melakukan konsolidasi," terangnya.
Denny
JA yang dikenal sebagai the founding father profesi konsultan politik
Indonesia sudah terlibat empat pemilu presiden sejak tahun 2004, 2009,
2014 dan 2019.
Atas
kiprahnya yang panjang itu, Denny JA memperoleh penghargaan Lifetime
Achievement Award karena ikut memenangkan pilpres tiga kali berturut-
turut di tahun 2017. Di tahun 2019, rekor itu ditambah menjadi ikut
memenangkan pilpres empat kali berturut-turut.
"Kini
LSI bersiap-siap memecahkan rekornya sendiri," ujar Denny JA sambil menababhkan, "Kami
bersiap memenangkan pilpres menjadi lima kali berturut- turut di tahun
2024 nanti."
Namun,
sambung Denny JA, LSI harus lebih hati-hati. Kita tak ingin presiden
yang terpilih nanti di tahun 2024 mengulangi kisah sedih sejarah
presiden RI sebelumnya.
Denny menjelaskan, ada pola yang tetap. Presiden Indonesia di awal kekuasaannya
dipuja. Tapi di akhir kekuasaannya dicemooh bahkan dijatuhkan.
Denny
memberi contoh. Bung Karno dihormati di tahun 1945. Tapi di tahun 1966,
ia dijatuhkan. Suharto dipuja di tahun 1966. Tapi di tahun 1998, ia
diturunkan.
Habibie
disambut meriah di tahun 1998. Tapi di tahun 1999, pertanggung
jawabannya ditolak MPR. Gus Dur disambut sebagai tokoh civil society
untuk presiden tahun 1999. Tapi di tahun 2001, Gus Dur dilengserkan MPR.
Megawati
dihormati sebagai presiden perempuan pertama Indonesia tahun 2001,
sebagai wapres ia menggantikan Gus Dur yang lengser. Tapi ketika
Megawati ikut pilpres 2004, ia dikalahkan.
SBY
menjadi presiden berikutnya selama dua periode. SBY juga dihormati
sebagai presiden Indonesia pertama yang dipilih langsung. Namun di akhir
jabatan, partai SBY, Partai Demokrat, juga sangat merosot dukungannya.
Dari perolehan Demokrat di atss 20 persen (2009) menjadi hanya di bawah
11 persen (2014).
"Kita
belum tahu nasib Presiden Jokowi karena jabatannya belum selesai. Di
luar Jokowi, tradisi presiden kita disambut dengan terompet kemenangan.
Tapi mereka dilepas dengan kondisi tidak populer, bahkan dijatuhkan," katanya mengingatkan.